JAKARTA (IndependensI.com) – Aqnaya Liga Remaja Balikpapan 2017/2018 telah menyelesaikan seluruh rangkaian pelaksanaannya.
Meski demikian, ajang tersebut dijanjikan tetap terlaksana dengan menyuguhkan banyak hal baru di musim mendatang. CEO Aqnaya Liga Remaja Balikpapan, Anwar Sadat, mengungkapkan jika pihaknya masih memiliki segudang pekerjaan rumah yang kini terus dimatangkan demi pelaksanaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Sebagai catatan, Aqnaya Liga Remaja Balikpapan bergulir sejak Tahun 2017 dan berakhir 2018. Kompetisi bertajuk Aqnaya Liga Remaja Balikpapan sukses menggelar empat kategori usia, yakni 10, 12, 14 dan 16.
Di U10, sebagai juara adalah SSB RMK Samarinda, lalu U12 direbut SSB Gubah Balikpapan,
U14 diperoleh SSB BMS Balikpapan dan terakhir U16 gelarnya diamankan SSB BMS Balikpapan.
Nantinya, peringkat terbaik teratas satu hingga tiga akan direkomendasikan untuk mengikuti kejuaraan nasional FOSSBI sesuai dengan kelompok usia. “Total peserta keseluruhan berjumlah 2.174 terdiri dari 29 SSB, 74 tim untuk seluruh kategori umur. Harapan kedepannya Aqnaya Liga Remaja Balikpapan Kaltim di bawah naungan FOSSBI Indonesia dan menjadi inspirasi serta semangat buat daerah dan provinsi di seluruh Indonesia,” ujar Anwar Sadat yang juga menjabat Sekretaris Umum FOSSBI Indonesia.
Diterangkannya lagi, kesempatan tersebut ditutup langsung Walikota Balikpapan H.M Rizal Effendi beserta Disporapar Balikpapan dan hadir inspirator dan motivator sepak bola Indonesia sekaligus Pelatih Timnas, Fachri Husaini dan Bima Sakti.
Anwar Sadat kembali menyampaikan, Liga FOSSBI INDONESIA sudah digelar di beberapa provinsi di Sumatra dengan tajuk Liga FOSSBI Andalas (Sumsel, Sumbar, Sumut, Babel, Bengkulu, Lampung, Riau, Kepri). FOSSBI Indonesia mempunyai niat dan tekat untuk membina dan majukan sepak bola usia dini dan usia muda.
Anwar Sadat sangat menyadari betul jika hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab bersama, yaitu menciptakan dan mengembangkan pemain muda berkualitas. Potensi pemain hanya bisa diraih apabila pembinaan berjalan secara berkualitas.
Apalagi, potensi pemain Indonesia yang luar biasa, tidak bisa diraih dengan berpangku tangan. Hal ini dikarenakan pemain bukan hanya dilahirkan (memiliki bakat alam), tapi juga diciptakan melalui latihan yang berkualitas, pendidikan dalam hal kepribadian dan ilmu pengetahuan (dalam hal ini sport science) serta kompetisi yang dilakukan secara berkesinambungan.
Musim 2019 AQNAYA DAN TOTAL LIGA GOCEK dan di bawah naungan FOSSBI INDONESIA akan Menggelar TOTAL LIGA GOCEK KU 10, 12, 14, 16.
“Ada enam pesan dari Coach Fachri dan Bima kepada anak-anak jika ingin menjadi pemain sepak bola yang andal. Masing- masing adalah fisik, mental, taktik, respect, rajin beribadah serta muliakan orang tua,” pungkasnya.(budi)