JAKARTA (Independensi.com) Gempa yang mengguncang Halmahera dan Kepulauan Sangir Talaud di Propinsi Maluku Utara Sabtu (5/1) kemarin tidak menimbulkan kerusakan infrastruktur dan fasilitas transportasi baik pelabuhan maupun bandara.
Maluku Utara diguncang gempa sebanyak enam kali pada Sabtu kemarin. Gempa yang keenam ini berkekuatan 5.2 SR terjadi pada Sabtu (5/1) pukul 17.54 WIB pada koordinat 0,84 LS-127,51 BT. Pusat gempa berada di 78 km barat laut Halmahera Selatan, Maluku Utara, dengan kedalaman 10 km.
Adapun Gempa pertama terjadi pada pukul 08.55 WIB dengan kekuatan 5,1 SR kemudian terjadi lagi pada pukul 10.11 WIB dengan kekuatan 4,7 SR, disusul pada pukul 10.50 WIB dengan kekuatan M 3,9 SR.
Kemudian, gempa keempat pada pukul 12.02 WIB dengan kekuatan 4,4 SR dan gempa kelima berkekuatan 4,5 SR terjadi pada pukul 15.34 WIB.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap fasilitas dua Bandara yang dekat dengan kedua pusat gempa, yaitu Bandara Oesman Sadik dan Melonguane, tidak ditemukan kerusakan sebagai dampak dari gempa bumi yang terjadi.
“Kami telah mendapatkan laporan dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Oesman Sadik dan UPBU Melonguane bahwa tidak terdampak dan saat ini kegiatan operasional penerbangan berjalan normal”, ungkap Polana.
Meskipun gempa kali ini tidak berdampak terhadap operasional bandara, Polana tetap meminta para stakeholder penerbangan baik itu AirNav, pengelola bandara maupun maskapai untuk tetap waspada baik terhadap gempa susulan maupun efek dari gempa, terutama terhadap bangunan serta sarana dan prasarana penerbangan.
“Karena saat ini sering terjadi gempa, mohon antisipasi dan siagakan personel untuk monitor dan membantu apabila ada kejadian yg signifikan. Airport Emergency Plan agar dipahami dan lakukan mitigasi bila ada bencana serta koordinasi dengan pihak terkait”, pungkas Polana.
Sementara itu Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Junaidi menegaskan operasional pelayanan transportasi laut di Pelabuhan Babang dan Laiwui tetap berjalan normal
Junaidi mengaku telah menerima laporan masuk dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas II Babang dan UPP kelas II Laiwui bahwa operasional dikedua pelabuhan tersebut berjalan normal.
Namun demikian, Junaidi mengingatkan agar para petugas dikedua lokasi pelabuhan tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan pasca gempa tersebut dan meminta untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut terhadap sarana dan prasarana yang ada.
Pelabuhan Babang di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan merupakan pelabuhan paling strategis dalam mendukung kelancaran lalu lintas orang dan barang dari dan ke Halmahera Selatan.
Sedangkan Pelabuhan laiwui terletak di desa Jikotamo kecamatan Obi kabupaten Halmahera Selatan propinsi Maluku Utara. pelabuhan Laiwui termasuk salah satu pelabuhan regional yang melayani kapal mulai dari 35 GT s.d. 5000 GT baik kapal pengumpan, cargo, kapal tradisional dan dimanfaatkan juga sebagai sarana transportasi menuju kepulauan Obi dari Ternate atau Labuha.