BEKASI (IndependensI.com)- Guna mempermudah semua pekerjaan di lapangan kaitannya dengan teknik dan palayanan, mulai tahun 2019, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, menerapkan pelayanan prima berbasis teknologi informasi (PP/bti).
Terkait hal itu, Kamis (24/1/2019) dilaksanakan sosialisasi dan implementasi aplikasi pelayanan prima berbasis teknologi informasi bertempat di Balai Teknik Air Minum, Direktorat Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat di Kota Bekasi.
Pelatihan diikuti para kepala seksi teknik semua cabang dan kepala kantor cabang pembantu se PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi selama dua hari. Pelatihan dibuka Direktur Utama dan Ditektur Umum PDAM setempat, Usep Rahman Salim dam Ulan Ruslan.
Saat pengarahan kepada peserta sosialisasi,
Usep Rahman Salim menegaskan, bahwa semua pekerjaan terutama menyangkut teknik, berbasis teknologi informasi. Dengan PP/bti, diharapkan semua pekerjaan teknik, cepat, tepat dan pada akhirnya berdampak posotif bagi perusahaan dan pelayanan yang prima kepada masyarakat pelanggan, dapat ditingkatkan
Usep menandaskan, dalam semua pekerjaan harus dibarengi niat yang baik, dan dalam pelaksanaannya berkomitmen. Adapun pekerjaan yang berbasis teknologi informasi, menyangkut pengaduan pelanggan, pemasangan baru, penggantian meter air, pencabutan meter, dan penyambungan kembali.
Disampaikan Usep, yang menjadi perhatian utama pihaknya menyangkut kehilangan atau kebocoran air, pemasangan sambungan langganan dan efisiensi. Pada intinya, jika semua pekerjaan dilakukan sesuai aturan, dan kehilangan air, penambahan SL dan efisiensi terwujud, akan meningkatkan pemasukan bagi perusahaan dan bermuara pada tingkat kesejahteraan pegawai.
“Ada progran yang belum saya capai, dan semoga tahun 2019 terwujud yakni penghasilan pegawai minimum Rp 10 juta perbulan. Tapi itu bisa diwujudkan jika semua pegawai berniat baik, bekerja maksimal, dan komitmen akan pekerjaannya,” ungkap Dirut Usep Rahman Salim
Setiap pegawai harus mempunyai ide dan pemikiran memajukan perusahaan. “Jangan hanya bangga dengan titel sarjana, tapi harus mempunyai ide dan penikiran positif. Sebab 38 tahun lalu PDAM ini berdiri, pegawainya tidak ada serjana. Tapi sekarang serjana sudah banyak,” ia menambahkan.
Sementara Dirum Ulan Ruslan menandaskan, tahun 2019 ini, PDAM Tirta Bhagasasi dalam pekerjaan yang ada kaitan dengan pelayanan harus berbasis teknologi informasi. Semua pekerjaan teknik di Cabang dan Kantor Cabang Pembantu mulai dari pencabutan meter, pemasangan meter baru, pasang baru, pasang kembali dan keluhan pelanggan, dengan berbasis teknologi termonitor dengan sistem.
“Jika ada hal-hal yang bertentangan terkait pekerjaan teknik di lapangan akan terlihat di aplikasi dan semua ada kolerasi karena dilengkapi dengan foto-foto pekerjaan,” tambah Ulan. (jonder sihotang)