JAKARTA (Independensi.com) – Pengelola Bandara Internasional Bandara Soekarno Hatta Jakarta melakukan pemadaman listrik pada counter check in Sriwijaya Air di Terminal II.
Pemadaman listrik yang terjadi pada Rabu malam (27/3) sekitar pukul 19.20 WIB ini mengakibatkan terjadinya penumpukan calon penumpang yang akan terbang ke berbagai daerah.
“Sriwijaya Air menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dialami oleh seluruh pelanggannya,” kata Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air Retri Maya dalam siaran persnya Rabu malam.
Maya menjelaskan, bahwa pemadaman ini diduga terkait adanya kewajiban Sriwijaya Air kepada Angkasa Pura II selaku pengelola bandara.
“Sriwijaya Air Group memang memiliki kewajiban kepada AP II yang belum diselesaikan. Saat ini kami sedang berupaya keras memperbaiki keuangan perusahaan agar dapat memenuhi seluruh kewajibannya,” kata Maya.
Maya menambahkan hingga saat ini kondisi keuangan Sriwijaya Air Group dinilai masih belum sehat. Hal tersebut diyakini karena tingginya biaya operasional dalam bisnis penerbangan saat ini.
Kerjasama Operasi atau management dengan Garuda Indonesia Group menjadi poin penting untuk melakukan negosiasi dan re-strukturisasi kewajiban Sriwijaya Air Group pada pihak BUMN.
Namun demikian hal ini tentu juga masih membutuhkan bantuan dari yang lainnya termasuk para pengelola bandara.
“Apalagi pemerintah berencana akan menurunkan harga tiket kembali. Hal tersebut tentu akan semakin menyulitkan kami,” keluhnya.
Terkait pemadaman listrik ini, proses tiketing dilakukan secara manual. Beberapa penerbangan Sriwijaya Air Group malam ini mengalami keterlambatan karena terjadi penumpukan di counter check in.
Namun demikian pihak Sriwijaya Air Group berkomitmen untuk tetap melayani seluruh pelanggannya meski melalui proses manual.
“Sekali lagi kami atas nama Sriwijaya Air Group mohon maaf kepada seluruh pelanggan kami,” tutup Maya.