PALEMBANG (IndependensI.com) – Sebanyak 28 pelatih mengikuti sertifikasi kepelatihan panahan yang diselenggarakan Pengurus Provinsi Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Sumatera Selatan, 30-31 Maret 2019 di Palembang.
Ketua Harian Pemprov Perpani Sumsel, Erwin Ibrahim mengatakan, kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas pembinaan atlet di daerah dalam kaitan memunculkan bibit-bibit olahragawan muda berbakat. “Target kami setiap klub dan komunitas panahan di Sumsel, pelatihnya harus tersertifikasi,” kata Erwin seperti dikutip dari Antara, Sabtu (31/3/2019).
Erwin melanjutkan, jika nantinya mayoritas klub dan komunitas sudah memiliki pelatih bersertifikat maka Pengprov Perpani akan memberlakukan aturan tegas. Aturan itu, berupa pelarangan membuka klub bagi yang tidak memiliki pelatih bersertifikat.
Aturan ini karena olahraga panahan sangat mementingkan aspek keamanan mengingat jenis peralatannya termasuk senjata tajam. Oleh karena itu dalam kegiatan sertifikasi pelatih ini terdapat tiga aspek yang disertifikasikan yakni teknik, metode kepelatihan dan prestasi. Pelatih diharapkan lebih memahami porsi kegunaan panah dan keamanannya.
Lebih jauh Erwin menambahkan, sertifikasi pelatih panahan ini juga untuk merespon animo masyarakat yang tinggi terhadap olahraga tersebut pada dua tahun terakhir.P engprov Perpani Sumsel cukup terkejut dengan munculnya puluhan komunitas dan klub panahan di Sumsel, namun diketahui hanya satu klub yang mempunyai izin. “Ini harus ditertibkan, yang jelas cara melatih tidak boleh sembarangan, harus jelas,” ujar Erwin.
Terkait prestasi ini, selain mengurus bidang kepelatihan, Perpani Sumsel juga sudah menjadwalkan diselenggarakan sertifikasi wasit panahan pada 7 April 2019 untuk membina dan meningkatkan kompetensi wasit panahan.