Golkar Andalkan Caleg Milenial Rebut Suara di Pemilu 2019

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Partai Golkar terus berupaya memaksimalkan potensi suara di Jawa Timur guna merebut 110 kursi di parlemen. Sejauh ini Golkar telah mendekati target kursi sebanyak 18 persen atau 110 kursi.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, memasuki H-10 ini pihaknya akan memaksimalkan kampanye untuk terus mendulang suara. Salah satunya adalah mengoptimalkan target dari Jatim yang diharapkan bisa mendulang 22 kursi dari total 110 kursi secara nasional.

Berdasarkan hitung-hitungan internal partai, jika 11 Daerah Pilihan (Dapil) di Jatim bisa memperoleh dua kursi, target yang dicanangkan akan terlampaui. Oleh karena itu, kampanye ini menjadi penting sebagai bentuk konsolidasi partai untuk menambah kursi. “Jika sesuai target, kami bisa mengumpulkan 22 kursi dari Jatim. Ini untuk mempermudah pencapaian target secara nasional,” kata Airlangga, Minggu (7/4/2019).

Dia menyampaikan, di Jatim ini merupakan target yang lebih tinggi dari realisasi kursi dibandingkan Pemilu 2014 silam yakni mendapatkan 11 kursi. Selain menggunakan sarana teknologi aplikasi G4AR, Golkar juga memiliki ujung tombak caleg milenial. Menurut pria yang juga Menteri Perindustrian itu, caleg muda ini untuk menggaet pemilih milenial. “Kami memiliki caleg muda kurang lebih 139 dari generasi milenial. Bahkan 30 persen pemilih kami adalah milenial,” katanya.

Caleg muda ini sudah berupaya secara maksimal, dan semuanya aktif menggunakan sosial media untuk berkampanye secara digital. Sehingga regenerasi milenial dan pemilih cerdas telah melirik Golkar. “Kami sudah masuk ke segmen digital atau generasi milenial, yang pileg sebelumnya belum kami lampaui,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menjelaskan kegiatan ini merupakan konsolidasi pemenangan Jokowi-Ma’ruf. Meskipun posisi Jokowi-Ma’ruf sudah unggul di beberapa daerah, termasuk Jatim, ia akan terus meningkatkan dan menguatkan suara jelang pilpres.

Adapun program-program yang akan didorong di Jatim adalah lapangan pekerjaan, sembako terjangkau, pelayanan digital publik, industri 4.0, pembinaan SDM, baik retraining dan reskilling akan dipersiapkan di era digital ini. “Upaya ini dilakukan agar proses digitalisasi ekonomi bisa diikuti oleh semua kalangan terutama generasi muda,” ujarnya.