Ketua KPK Firli Bahuri menaiki helikopter Helimousine President Air saat pulang kampung ke Baturaja dari Palembang, Sabtu (20/6).(ist)

Naik Heli Mewah, Ketua KPK kembali Diadukan MAKI ke Dewan Pengawas

Loading

JAKARTA (Independensi.com)
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri untuk keduakalinya diadukan LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) ke Dewan Pengawas KPK karena diduga kembali melanggar kode etik.

Dugaan pelanggaran  kali ini terkait penggunaan helikopter mewah oleh Firli saat pulang kampung untuk berziarah ke makam orangtuanya di Baturaja dari Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (20/6)

Koordinator LSM MAKI Boyamin Saiman mengatakan, Rabu (24/6) laporan pengaduan MAKI terkait dugaan pelanggaran kode etik oleh Ketua KPK Firli Bahuri disampaikan hari ini melalui email ke Dewas KPK.

“Ini laporan pengaduan kedua setelah pertama terkait dugaan melanggar protokol kesehatan karena Firli tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak ketika bertemu puluhan anak-anak di Baturaja,” ungkapnya.

Boyamin menyebutkan dalam perjalanan pulang kampung Firli menggunakan Helicopter milik perusahaan swasta dengan kode PK-JTO.

Helikopter yang digunakan, tutur dia, adalah jenis mewah (helimousin) karena pernah digunakan Tung Desem Waringin yang disebut sebagai Helimousine President Air.

Padahal, tegasnya, kegiatan Firli bertentangan dengan kode etik pimpinan KPK dilarang bergaya hidup mewah. Termasuk larangan bermain golf karena dianggap bergaya hidup mewah telah berlaku sejak tahun 2004 dan masih berlaku hingga kini.

“Karena semestinya perjalanan Palembang ke Baturaja hanya butuh empat jam perjalanan darat dengan mobil,” ucap pegiat anti korupsi ini.

Selain itu, tuturnya, Firli terlihat tidak memakai masker ketika sudah duduk dalam Helikopter yang tentu bisa membahayakan penularan kepada atau dari penumpang lain termasuk kru dalam pesawat Helikopter.

Hal ini, kata dia, bertentangan dengan statemen Firli yang hanya mencopot masker sejenak ketika ketemu anak-anak untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.

“Bisa diartikan Firli tidak pakai masker mulai ketemu anak-anak hingga naik Helikopter,” ujarnya.(muj)