Gubernur Kepulauan Riau Nursin Basirun (kiri) dan Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak SH (kanan)

Ketua DPRD Kepri Prihatin Gubernur Kena OTT KPK

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) – Gubernur Kepulauan Riau H Nurdin Basirun kena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rabu (10/7) di Tanjung Pinang. Bersama Gubernur Kepri turut diamankan Kepala Dinas PU Penataan Ruang dan Pertanahan Abu Bakar, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Edy Sofyan, Kabid Perikanan Tangkap Budi Hartono, Staf DKP Prov Kepri Aulia Rachman dan seorang pengusaha Andreas Budi Sampurno.

Mengetahui Gubernur Kepri Nurdin Basirun kena OTT KPK, Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau Jumaga Nadeak SH saat dihubungi Independensi.com melalui telepon selulernya mengatakan, pihaknya merasa prihatin karena kena operasi tangkap tangan KPK Gubernur Kepri Nurdin Basirun bersama beberapa pejabat di lingkup Pemprov Kepri, yang diduga menerima suap dalam pengurusan ijin reklamasi di Kepulauan Riau.

Politisi PDI Perjuangan itu enggan mengomentari lebih jauh terkait OTT orang nomor satu di Provinsi Kepri. “Saya tidak tau obyek masalahnya, kita tunggu saja pengumuman resmi dari KPK,” kata Nadeak.

Ketua DPRD Kepri itu menyarankan, agar kegiatan pemerintahan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tetap berjalan sebagaimana biasa, meski kepala daerahnya saat ini tersandung masalah hukum dengan KPK. “Roda pemerintahan harus tetap berjalan, kita masih mempunyai Wakil Gubernur dan Sekda Kepri,” kata Jumaga Nadeak.

Saat Gubernur Kepri Nurdin Basirun diperiksa di Mapolres Tanjung Pinang, Wakil Gubernur Kepri Isdianto sempat datang dan masuk keruangan dimana Nurdin Basirun dan kawan-kawan diperiksa. Tapi tak berselang lama, Isdianto langsung keluar dari ruangan dan mengatakan pada wartawan bahwa kedatangannya untuk memberikan dukungan kepada atasannya.

“Saya sudah ketemu langsung dengan Pak Gubernur, dan sangat terharu melihat atasan saya itu. Pak Gubernur sehat, semoga cepat kembali dan dapat ber-aktivitas sebagaimana biasa,” ujar Isdianto

Sebagaimana diketahui, Rabu (10/7/2019) malam, Gubernur Kepri Nurdin Basirun yang baru tiba di Tanjung Pinang dari Batam, langsung kena OTT KPK. Nurdin bersama 5 orang pejabat di lingkungan Pemprov Kepri, diperiksa di Mapolres Tanjung Pinang. Kapolres Tanjung Pinang AKBP Lasdin Silalahi membenarkan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminjam ruangan untuk memeriksa Nurdin Basirun dan kawan-kawan

Baru pada hari Kamis (11/7/2019) siang, Nurdin Basirun putra kelahiran Moro 7 Juli 1957 bersama kawan-kawannya diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat Lion Air. Ironisnya, bersama mantan Bupati Karimun 2 periode itu, turut diterbangkan satu orang perempuan. Sebagaimana informasi yang diperoleh Independen, bahwa Nurdin Basirun duduk di kursi 19 E, Muhammad Salihin duduk di kursi 20 B, Edy Sofyan duduk di kursi 20 E.

Selain itu ada Aulia Rahman yang duduk di kursi 21 B, Abu Bakar duduk di kursi 21 E, Andreas Sampurno duduk di kursi 19 D, Budi Hartono duduk di kursi 19 B dan Retnos duduk di kursi 21 D. Menurut informasi yang berkembang dilapangan, Retnos inilah satu-satunya wanita yang diduga ikut tersangkut dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) bersama Nurdin Basirun dan kawan-kawan. Saat ini, Nurdin Basirun dan kawan-kawan masih menjalani pemeriksaan di gedung KPK. (Maurit Simanungkalit)