BPBD Gresik Droping Air Bersih

59 Desa Di Kabupaten Gresik Alami Krisis Air Bersih

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, mencatat ada 59 Desa di 8 Kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Akibat musim kering (kemarau), yang terjadi pada tahun 2019 ini.
Kepala BPBD Gresik, Tarso Sagito mengatakan bahwa untuk memastikan tidak adanya desa yang terdampak kekeringan luput dari droping air bersih. Pihaknya, masih terus melakukan pendataan.
“Kami secara intens akan melakukan dropping air bersih, ke desa-desa terdampak kekeringan. Bahkan, setiap ada desa minta dropping air bersih dan setelah kita cek benar adanya. Maka, kami akan langsung kirim air yang dibutuhkan,” ujarnya, Kamis (15/8/2019)
“BPBD Kabupaten Gresik, memberikan pengawasan ekstra terhadap desa-desa yang mengalami kekeringan saat ini. Jadi tidak benar jika, ada yang mengatakan bahwa kami tidak tanggap,” tuturnya.
Di tambahkan Tarso, ke 59 desa yang terdampak kekeringan tengah menjadi pengawasan BPBD. Karena, tersebar di Kecamatan Benjeng 14 desa, Cerme 3 desa, Duduksampeyan 16 desa, Kedamean 4 desa, Sidayu 8 desa, Bungah 3 desa, Menganti 5 desa, dan Balongpanggang 6 desa.
“Terkait hal ini, kami meminta pihak kepala desa (kades) maupun camat agar proaktif melaporkan desa atau wilayahnya yang terdampak kekeringan. Sehingga, droping air bersih kita bisa merata dan tidak terjadi ada desa terdampak yang tak mendapatkan bantuan air,” tegasnya.
Selain itu, kami juga mengimbau kepada desa-desa yang membutuhkan bantuan air bersih. Agar menyiapkan tempat penampungan (tandon), untuk mempermuda penyaluran bantuan yang kami berikan,” tukasnya.
“Agar bisa memenuhi kebutuhan air bersih yang diminta desa-desa terdampak kekeringan ini, kami juga melakukan upaya kerja sama dengan sejumlah perusahaan. Untuk ikut serta membantu memberikan bantuan air bersih, kedesa yang mengalami kekeringan,” tandasnya. (Mor)