Enam desa di Kecamatan Suka Jaya Kabupaten Bogor masih terisolir akibat tanah longsor 1 Januari 2020 lalu. Foto: Fahri

Longsor, Enam Desa di Kabupaten Bogor Masih Terisolir

Loading

SUKAJAYA, BOGOR (Independensi.com)  – Setidaknya sebanyak enam desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor  masih terisolir akibat longsor yang  terjadi tanggal 1 Januari 2020 lalu. Hingga hari ini Kamis, 2 Januari 2020 pagi jalan utama menuju ke enam desa tersebut belum bisa diakses.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Independensi.com,  jalan utama menuju 6 desa yang dilanda bencana longsor tersebut masih tertutup longsor. Adapun desa yang terisolir, yakni Desa Kiara Pandak, Desa Urug, Desa Cileuksa, Desa Cisarua, dan Desa Pasir Madang.

“Kami baru saja meninjau  dengan Pak Sekcam, beberapa anggota dari koramil dan Pos Pol Suka Jaya. Kondisinya memang parah dan butuh segera bantuan alat-alat berat untuk menyingkirkan tanah longsor yang menutup jalan. Akses ke enam desa tersebut benar-benar tertutup,” kata Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Partai Golkar Aan Triana Almuharom saat di temui di salah satu lokasi pengungsian, Kamis (2/1/2020)

Aan juga menuturkan, lokasi bencana yang aksesnya tertutup semakin menyulitkan proses evakuasi dan juga distribusi bantuan. Satu-satunya akses jalur distribusi yang diharapkan hanya melalui udara.

Aksesnya semua tertutup, dan kita minta pemerintah daerah berkoordinasi dengan Lanud Atang Sanjaya, untuk memberikan bantuan logistik melalui udara. Itu solusi satu-satunya karena via darat sudah tidak bisa di lakukan,”kata Aan.

 

Sekretaris Camat (Sekcam) Sukajaya, Ridwan mengatakan, kondisi perbukitan yang curam menyulitkan pendistribusian logistik ke beberapa desa yang terisolir. Sulit ditempuh lewat jalur darat karena tertutup material longsor.

“Dari hasil pantauan kita, yang di butuhkan warga masyarakat pertama adalah pembukaan akses jalan. Kedua, masyarakat membutuhkan logistik karena ada beberapa desa yang terisolir dan kesulitan mencari logistik yang saat ini masih terkendala akses jalan,”tuturnya. (M Fahri)