Kepala BNPT Boy Rafli Amar (depan, kiri) bersilaturahmi ke pondok pesantren di Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (25/10/2020).

Gelorakan Prinsip Hubbul Wathon Minal Iman di Pondok Pesantren

Loading

PASURUAN (IndependensI.com) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan rangkaian kunjungan dan silaturahmi kebangsaan ke pondok pesantren (Ponpes) di Jawa Timur. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan sinergi antara BNPT dan pesantren dalam rangka penanggulangan terorisme di tanah air dan sebagai upaya menggelorakan ciri khas pesantren hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air sebagian dari iman.

Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan bahwa rangkaian kunjungan dan silaturahmi kebangsaan ke Ponpes di Jawa Timur dilaksanakan di Jombang dan Pasuruan. Di Jombang dia mengunjungi Ponpes Tebuireng dan Ponpes Bahrul Ulum, sedangkan untuk di Pasuruan pihaknya mengunjungi Ponpes Al-Ikhlas, Ponpes Nurul Karomah, dan Ponpes Sidogiri.

Boy Rafli menyampaikan silaturahmi ini adalah bagian dari upaya BNPT untuk menjalin sinergi dengan para alim ulama. Ia berharap Ponpes dapat menjadi tempat pendidikan bagi generasi muda untuk melakukan upaya peningkatan dan keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan.

“Jadi prinsip hubbul wathon minal iman yang selama ini menjadi ciri khas pada umumnya pondok-pondok pesantren yang ada di Jawa Timur dan indonesia ini dapat terus kita gelorakan kepada generasi muda kita,” ujar Boy Rafli di Pasuruan, Sabtu (24/10/2020).

Menurutnya santri dan santriwati ini adalah tunas-tunas bangsa yang menjadi harapan masa depan, karena mereka adalah generasi muda indonesia yang kelak mereka akan menjadi pemimpin bangsa ini.

“Kita berharap mereka tetap memiliki semangat cinta kepada tanah airnya. Karena pondok adalah tempat mengajarkan membangun ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathoniyah,” tutur Boy Rafli.

Mantan Kapolda Papua ini menyampaikan bahwa BNPT sangat berkepentingan dengan silaturahmi ke Ponpes karena pihaknya ingin agar Ponpes memiliki ketahanan yang baik di dalam menyikapi adanya paham-paham radikalisme dan intoleran.

“Karena terkadang paham-paham tersebut mungkin juga masuk kepada peserta didik di kalangan pondok pesantren,” ucapnya.

Ia berharap semoga sinergi antara BNPT dengan Ponpes ini dapat semakin memudahkan bagi tokoh-tokoh pendidikan yang ada di Ponpes kedepannya untuk menjadi mitra BNPT dalam rangka penanggulangan terorime.

Dalam kesempatan tersebut Pengasuh Ponpes Nurul Karomah di Rejoso Pasuruan KH Syafi atau yang akrab disapa Gus Syafi menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Kepala BNPT. Ia juga setuju dengan Kepala BNPT bahwa Ponpes dapat menjadi mitra potensial bagi BNPT ke depan.

“Apalagi di era sekarang ini itu ukhuwah basyariyah persaudaraan antar manusia, lalu ukhuwah wathoniyah persaudaraan cinta tanah air, lalu ukhuwah islamiyah persaudaaran islam itu sangat kita butuhkan untuk meredam gejolak akhir-akhir ini terutama gejolak radikalisme di pondok pesantren,” tutur Gus Syafi.

Selama kunjungan silaturahmi di Ponpes di Jatim ini, Kepala BNPT didampingi Sekretaris Utama (Sestama) BNPT Untung Budiharto, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Hendri Paruhuman Lubis, Kepala Biro Umum BNPT Fanfan Infansyah, dan Direktur Pencegahan BNPT Ahmad Nurwakhid.