MALANG (Independensi.com) Pejabat di lingkungan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menandatangani Pakta Integritas.
Ini merupakan salah satu bentuk komitmen para Direktur dan Kepala Balai di lingkungan Ditjen Perkeretaapian dalam rangka good governance serta dalam rangka meningkatkan integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas di tahun anggaran 2020.
“Saya mengingatkan agar semua pegawai Ditjen Perkeretaapian selalu menjaga integritas dalam bekerja. Setiap pegawai harus menunjukkan komitmen terhadap integritas dan etika, ini adalah pondasi dalam melaksanakan setiap kegiatan, mengingat anggaran DJKA adalah yang terbesar diantara unit kerja lain di lingkungan Kementerian Perhubungan,” kata Dirjen Perkeretaapian Zulfikri dalam pengarahannya pada rapat persiapan pelaksanaan kegiatan Ditjen Perkeretaapian Tahun 2020 di Malang Jawa Timur.
Acara yang dihadiri oleh lebih kurang 600 peserta yang terdiri dari Pejabat dan Pegawai di lingkungan Ditjen Perkeretaapian dari kantor pusat dan sepuluh UPT Balai seluruh Indonesia ini adalah dalam rangka evaluasi kegiatan Tahun 2019 dan persiapan kegiatan Tahun 2020.
Zulfikri mengatakan, Tahun 2020 selain pembangunan jalur, yang tidak kalah penting adalah kegiatan perawatan dan peningkatan jalur-jalur tersebut. Juga menjaga kualitas jalur dengan ukuran dan standar yang jelas tidak kalah pentingnya.
Selama ini indikator pembangunan perkeretaapian adalah panjang jalur terbangun, untuk ke depan indikatornya adalah bagaimana Track Quality Index (TQI) nya.
Ini penting agar kehandalan dan kualitas jalur terjaga dan perjalanan kereta lebih stabil dan nyaman.
Disamping hal tersebut, sepanjang tahun 2020 ini akan dilakukan pengoperasian pekerjaan-pekerjaan tahun sebelumnya yang telah rampung atau pada tahun 2020 ini ditargetkan selesai.
Beberapa kegiatan tersebut antara lain ; Jalur KA Stasiun Padang – Pulau Air, DT Kota Bumi – Cempaka, Dipo Cipinang, Jalur KA Tanjung Mas, Jalur Elevated Manggarai , DT Solo Jebres – Solo Balapan, DT Kutoarjo – Kroya, Jalur KA Krueng Mane – Kuta Belang, Stasiun New Jatinegara dan Matraman, Reaktivasi Cianjur – Cipatat, Dipo Pulo Brayan, KA BIAS ( Klaten – Solo – Bias), KA YIA ( Kutoarjo – Wojo – Yogya ), Jalur KA Binjai – Besitang, Jalur KA Sei Mangke – Kuala Tanjung, New Track dan DT Cicurug – Cigombong serta DT Jombang – Mojokerto.
Sementara itu, Sesditjen Perkeretapian Zulmafendi dalam laporannya mengatakan bahwa penyerapan keuangan Ditjen Perkeretaapian untuk Tahun 2019 sebesar 14,8 Trilyun dari pagu total sebesar 17,6 Trilyun.
Kendala yang dihadapi antara lain pembebasan dan penertiban lahan. Sedangkan untuk pagu anggaran Ditjen Perkeretaapian Tahun 2020 adalah sebesar 12,5 Trilyun.
Dalam kesempatan ini semua Direktur dan Kepala Balai, juga menandatangani Perjanjian Kinerja. Diharapkan dengan hal ini, kinerja penyerapan tahun 2020 bisa lebih baik dari tahun lalu.“ ujar Zulmafendi. (hpr)