JAKARTA (Independensi.com) – Beberapa negara menuduh Indonesia tidak mampu mendeteksi virus Corona, karena sampai saat ini belum ada kasus pasien virus Corona di Indonesia. Tuduhan ini tidak benar karena tidak ada dasarnya. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Kesehatan 2004-2009, Siti Fadilah Supari di Jakarta, dalam keterangan tertulis diterima Independensi, Selasa (11/2).
“Tuduhan itu tidak benar. Saya yakin Indonesia mampu mendeteksi virus Corona. Karena Indonesia memiliki banyak ahli yang mampu. Jadi kita gak perlu takut. Kalau dinyatakan belum ada yang karena memang belum ada temuan kasus virus Corona di Indonesia,” ujarnya ketika ditemui di Rutan Pondok Bambu, Senin (10/2).
Siti Fadilah mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan dan beberapa ahli virus saat ini pasti sedang bekerja keras memastikan tidak ada pasien virus Corona. Karena ini adalah persoalan keselamatan seluruh rakyat Indonesia.
“Ada Prof. Sangkot Marzuki, ada Prof. David Mulyono dan Prof. Nidom dan ada banyak lagi ahli yang berpengalaman dibidang virologi dan microbiologi,” tegasnya.
Ia mengatakan bahwa laboratorium Indonesia juga cukup berpengalaman selama ini dibidang penyakit menular, sehingga untuk memastikan virus Corona, tidak terlalu sulit.
“Laboratorium di Indonesia lengkap. Ada Laboratorium Eijkman, ada laboratorium Balitbangkes, ada laboratorium Universitas Airlangga. Ada labotaorium Universitas Indonesia. Lewat uji klinis dan dengan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) virus Corona sudah akan terdeteksi” ujarnya.
Siti Fadilah menceritakan saat menghadapi Flu Burung (H5N1) yang lebih mematikan, para ahli dan laboratorium Indonesia bisa mendeteksi dan mengatasi wabah yang sempat merebak di Indonesia.
“Flu burung saja yang lebih mematikan bisa dulu kita hadapi, apalagi virus Corona. Jadi yakinlah, bahwa memang belum ada virus Corona di Indonesia. Menkes Terawan pasti bisa memimpin kita menghadapi ancaman virus Corona,” tegasnya.
Menurut Siti Fadilah, pemerintah dan masyarakat tidak perlu panik dengan tuduhan tersebut.
“Karena orang Indonesia sendiri memiliki daya tahan tubuh lebih kuat. Ini sudah dibuktikan waktu menghadapi Flu Burung H5N1,” tegasnya.
Tentang kekuatiran WHO, Siti Fadilah menegaskan agar pemerintah RI tidak perlu takut dengan tuduhan tersebut.
“Pemerintah dan rakyat Indonesia gak perlu takut dengan kekuatiran WHO yang tidak berdasar tersebut. Masak karena tidak melapor, mereka bisa menyimpulkan kita tidak mampu. Yang bener aja,” ujarnya.
Sudah saatnya menurut Siti Fadilah, pemerintah Indonesia menyatakan mencabut semua travel ban terhadap China dan kemanapun karena sudah bisa menghitung kerugian sendiri sebesar Rp 11 Triliun per minggunya.
“Pimpinan WHO sendiri sudah merevisi pernyataannya bahwa Global Health Emergency itu bukan berarti pembatasan travelling. Jadi gak perlu takut untuk bepergian,” tegasnya.