Petugas Keamanan Dalam Pidsus Kejaksaan Agung dari kanan Eko Partono, tengah Edi Purwana dan kiri Rosidi.(foto/ist)

Petugas Kamdal Pidsus Kejagung Kehilangan Sosok Seorang Ayah dari Almarhum Arminsyah

Loading

JAKARTA (Independensi.com)
Wakil Jaksa Agung almarhum Arminsyah sudah berpulang meninggalkan kita sejak tiga hari lalu. Namun kepergian almarhum meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi para bawahannya dimanapun dia bertugas.

Seperti para petugas keamanan dalam atau Kamdal Kejaksan Agung yang bertugas di Gedung Pidana Khusus. Atau kesohor disebut Gedung Bulat karena bentuknya melingkar atau bulat.

Almarhum memang sempat menjabat selama dua tahun sebagai Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) sebelum menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung.

Arminsyah dilantik sebagai JAM Pidsus oleh Jaksa Agung HM Prasetyo pada 30 Oktober 2015. Sejak itu almarhum menjabat sebagai JAM Pidsus hingga 15 November 2017.

“Selama dua tahun itu kami para petugas Kamdal di Gedung Pidsus sudah menganggap almarhum bagaikan ayah sendiri,” kata Eko Supartono petugas Kamdal Gedung Pidsus Kejagung  kepada Independensi.com, Selasa (07/04/2020)

Karena itu, tutur Eko, hingga kini sosok almarhum masih saja terus terbayang-bayang di pelupuk matanya karena sulit untuk melupakan kebaiakan beliau.

“Saya sampai merinding ditanya soal beliau. Karena beliau sosok seorang ayah dan juga seorang pemimpin yang senantiasa selalu memperhatikan kami petugas di lapisan terdepan, khususnya petugas kamdal,” ucap Eko yang sejak tahun 1999 menjadi pegawai kejaksaan.

Eko dan juga Rosidi temannya sesama petugas Kamdal mengakui tidak ada sekat antara para petugas Kamdal sebagai bawahan dengan almarhum saat menjabat sebagai JAM Pidsus.

“Kami bisa mengadu dan berbicara langsung dengan beliau. Dan selalu beliau tak lupa kami diminta untuk mengartikan kalimah Iyya kana’budu wa iyya kanasta’in. Itu yang tidak bisa kami lupa,” ucap Eko.

Rosidi menambahkan kalau almarhum adalah orang yang selalu memberikan motivasi dan spirit kepada bawahannya.

“Beliau memang sangat perhatian kepada para pegawai Tata Usaha, khususnya para petugas kamdal,” ucap Rosidi yang telah mengabdi sebagai pegawai kejaksaan sejak tahun 1984.

Baik Eko maupun Rosidi mengakui kepergian almarhum membuat bukan hanya keduanya, tapi juga petugas Kamdal Kejaksaan Agung lainnya kehilangan sosok seorang ayah dari almarhum.

“Kami pun berdua bersama petugas Kamdal lainnya berdoa semoga almarhum bapak Arminsyah husnul khotimah, diampuni dosa-dosanya dan diterima amal ibadahnya oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin Ya Rabbal Alamin,” ucap keduanya.(muj)