Cuplikan layar Pemimpin Redaksi Majalah Amerika Jesuit Fr. Matt Malone, kiri, mengadakan acara Facebook Live 1 Mei 2020, bersama New York Cardinal Timothy Dolan (foto NCR)

Jesuit AS Protes Kardinal Timothy Dalon Dukung Donald J Trump

Loading

NEW YORK (Independensi.com) – Kongregasi biarawan Gereja Katolik, yaitu Jesuit Amerika Serikat, memprotes keras, langkah Uskup Agung New York, Kardinal Timothy Dolan yang secara terbuka mendukung Presiden Amerika Serikat, Donald John Trump dalam Pemilihan Presiden, Nopember 2020.

Biarawan Gereja Katolik Amerika Serikat, mempersoalkan klaim Donald John Trump, bahwa dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat yang terbaik bagi umat Katolik di dalam sejarah ketatanegaraan Amerika Serikat. Demikian National Chatolic Reporter (ncronline.org) berbasis di Kansas City, Amerika Serikat, Sabtu pagi, 2 Mei 2020.

Petahana Presiden Amerika Serikat, Donald John Trump, dari Partai Republik, akan menghadapi penantang tangguh Calon Presiden Partai Demokrat, Joe Biden, pada Pemilu Presiden, Nopember 2020.

Presiden Donald John Trump yang berhasil mengalahkan Hilary Rodam Clinton dari Partai Demokrat dalam Pemiliha Presiden tahun 2016, menghadapi dinamika politik yang sangat menarik.

Kepada Kantor Berita Inggris, Reuters, Kamis, 30 April 2020, Presiden Donald John Trump, menuding pihak China, telah merusak reputasinya, sehubungan penangangan wabah Corona Virus Disease-19 (Covid-19) yang dinilai sangat lambat, sehingga tingkat kematian di Amerika Serikat, tertinggi di di dunia.

Dari Federasi Rusia, Kantor Berita Nasional Rusia, Telegrafnoie Agenstvo Sovietskavo Yosusa (TASS) News Agency, Kamis, 30 April 2020, menilai, reputasi Presiden Amerika Serikat, Donald John Trump, hancur, lantaran Covid-19. Cina dan Amerika Serikat, bersaing menghegemoni dunia, selama penanganan Covid-19.

Pemimpin Majalah Jesuit Amerika Serikat, Pastor Matt Malone SJ, mengatakan, tidak etis seorang pemimpin Umat Katolik bergerak terang-terangan di bidang politik praktis, karena posisi Gereja Katolik, harus bersikap netral di dalam kancah politik praktis regional, nasional dan internasional.

Lebih dari 1.000 umat Katolik, termasuk para pemimpin organisasi keadilan sosial terkemuka, telah menandatangani surat kepada Kardinal New York Timothy Dolan yang mengungkapkan kemarahannya di depan umum tentang dukungannya kepada presiden.

“Panggilan telepon Anda baru-baru ini dengan Presiden Donald John Trump dan penampilannya di Fox News mengirim pesan bahwa para pemimpin Katolik telah mensejajarkan diri dengan seorang presiden yang merobek-robek keluarga imigran, menyangkal perubahan iklim, memicu pembagian rasial dan mendukung kebijakan ekonomi yang merugikan orang miskin, Surat itu menyatakan. Tidak ada yang ‘pro-kehidupan’ tentang agenda Trump.”

Surat itu, yang dipublikasikan 1 Mei 2020 dan diorganisir Faith in Public Life Action, termasuk tanda tangan dari Sr. Simone Campbell, Direktur Eksekutif Network, sebuah lobi keadilan sosial Katolik; Stephen Schneck, Direktur Eksekutif Jaringan Aksi Fransiskan; dan Sr Pat McDermott, presiden Sisters of Mercy of the Americas.

Para pastor dan teolog dari universitas-universitas Katolik di seluruh Amerika Serikat, juga menandatangani, menurut siaran pers dari Faith in Public Life Action.

Surat itu datang sebagai tanggapan atas dua insiden baru-baru ini di mana kardinal secara terbuka menyatakan kekaguman dan dukungannya yang nyata terhadap presiden.

Yang pertama adalah panggilan telepon 25 April 2020 yang diadakan Presiden Donald John Trump dengan 600 umat Katolik, termasuk Uskup Agung Los Angeles José Gomez, Presiden Konferensi Uskup Katolik AS.

Menurut Crux, selama panggilan itu Presiden Amerika Serikat, Donal John Trump menyebut Kardinal Timoty Dolan, Uskup Agung New Yok, sebagai “teman baik” yang bercanda Dolan bahwa dia memanggil presiden lebih dari dia memanggil ibunya yang berusia 90 tahun.

Presiden Donald John Trump juga mengidentifikasi dirinya sebagai “[presiden] terbaik dalam sejarah Gereja Katolik” dalam seruan itu.

Suster Simone Campbell mengatakan bahwa kebijakan presiden secara langsung melanggar ajaran sosial Katolik dan bahwa “kepemimpinan Gereja kita harus tahu lebih baik.”

Selama acara video langsung Facebook dengan Editor Majalah Amerika Jesuit Fr. Matt Malone 1 Mei 2020, Dolan membela keputusannya untuk mengambil bagian dalam pemanggilan dengan Donald JohnTrump dan menyebutnya sebagai bagian dari “perusahaan pengiring suci” untuk berbicara dengan para pemimpin politik.

Kardinal itu juga mengatakan dia mendapat “kritik lebih banyak” dari umat Katolik yang marah pada upaya masa lalunya untuk bekerja dengan Gubernur New York Andrew Cuomo dan Senator Chuck Schumer.

Dia mengatakan para uskup Katolik harus terlibat dengan para politisi, dan “Anda harus membuat gnocchi dengan adonan yang Anda dapatkan.”

Paragraf terakhir surat itu mengatakan, “Ketika para pemimpin agama menempatkan akses ke kekuasaan di atas prinsip-prinsip, mereka berisiko kehilangan kejelasan moral yang dibutuhkan untuk memastikan politik adalah tentang mengejar kebaikan bersama.”

“Saya berdoa agar Anda dan para uskup lainnya akan menunjukkan kepemimpinan yang dibutuhkan negara kita. pada saat yang sulit ini.” (Aju)