Ilustrasi. PMKRI CC Kapuas Hulu Sebar Sembako di 5 Desa. (Ist)

Dengan Spirit Gotong Royong, PMKRI CC Kapuas Hulu Sebar Sembako di 5 Desa

Loading

PUTUSSIBAU (Independensi.com) – Pandemi Covid-19 turut mengganggu sendi-sendi perekonomian masyarakat seperti yang dialami oleh masyarat Putussibau, Kapuas Hulu.

Dalam kondisi seperti ini, masyarat dengan pemerintah harus bersama-sama membumikan semangat gotong royong di tengah pendemi covid-19 yang semakin gencar menyerang sendi-sendi kehidupan sosial ekonomi.

“Semua pihak harus dilibatkan agar dampak tersebut dapat segera diatasi,” demikian pernyataan Koordinator PMKRI CC Kapuas Hulu, Yohanes Belen Wuwur. Senin, (02/06/2020).

Dampak dari pemberlakuan PSBB yang berimbas pada terganggunya aktivitas perekonomian tersebut, mengundang PMKRI Calon Cabang Kapuas Hulu untuk bergerak mengumpulkan sembako yang kemudian dibagikan kepada masyarat terdampak covid-19.

Yohanes Belen Wuwur mengatakan, PMKRI CC Kapuas Hulu mengumpulkan bantuan sembako dan masker yang kemudian dibagikan di beberapa titik lokasi, seperti di Pasar Pagi Kota Putussibau dan di lima (5) desa yakni Desa Tanjung Karang, Data Dian, Sibau Hulu, Sibau Hilir dan Nanga Kalis.

“Bantuan sembako tersebut kami salurkan dari hari Minggu (31/05) hingga hari ini Senin (01/06). Sasaran bantuan yang kami salurkan ini adalah para Lansia,” Ujar pria yang biasa disapa Yance tersebut.

Selain itu, lanjut Yance, gerakan semangat gotong royong ini juga digerakan oleh PMKRI CC Kapuas Hulu dalam rangka memperingati hari Lahir Pancasila 1 Juni dan kado ulang tahun kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu yang ke 125 tahun di tanggal yang sama.

“Dengan momen bersejarah ini, kami (PMKRI Calon Cabang Kapuas Hulu) merasa perlu hadir di tengah masyarat untuk melakukan kampanye damai dan mengerakan semangat gotong royong dalam rangka memperingati hari ulang tahun kota Putussibau dan hari lahir Pancasila 1 Juni,” ungkapnya.

Menurut Yance, kota Putussibau adalah tanah perdamaian. Hal inilah yang menjadi semangat hidup bermasyarakat Putussibau yang terdiri dari beragam suku bangsa dengan dominasi masyarat suku Dayak.

Dengan keragaman inilah menjadikan kita Putussibau sebagai magnet perekat kebudayaan suku bangsa.

Selain kota yang menyimpan banyak keragaman, tambahnya, hadirnya PMKRI CC Kapuas Hulu juga sebagai salah satu instrumen untuk mendorong semangat kaum muda untuk terlibat aktif dengan semangat berorganisasi untuk menambah wawasan yang akan memberikan pikiran-pikiran bagi tumbuh kembangnya Kabupaten Kapuas Hulu ke depan.

Senada dengan Yohanes Belen Wuwur, Kepala Desa Tanjung Karang, Oktavianus Jaang mengatakan, hal positif seperti ini harus menjadi pembelajaran masyarat, khususnya bagi anak muda di tengah lunturnya semangat hidup bergotong royong dan dominasi arus teknologi yang menjadikan manusia seperti robot dan kehilangan semangat gotong royong.

“Ini adalah sebuah bukti bahwa di tengah hilangnya semangat hidup bergotong royong, ada tumbuh optimisme baru dalam masyarakat khususnya kaum muda seperti PMKRI Calon Cabang Kapuas Hulu yang tetap menunjukan semangat gotong royong di tengah pendemi covid-19 yang meresahkan,” ungkap Oktavianus selalu Kades Tanjung Karang tersebut.