BEKASI (IndependensI.com)- Rembuk stunting berlangsung di Kota Bekasi, Selasa (30/6/2020). Rembuk dihadiri
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah Kementerian Dalam Negeri Efendi Hutagalung, Kepala Litbangkes Kementerian Kesehatan RI Dody Izwardy, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti.
“Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama”.
Pada kesempatan itu, Tri Adhianto menyampaikan bahwa Kota Bekasi dengan jumlah penduduk 2.448.830 juta jiwa, dengan karakter masyarakat yang heterogen dan dinamis, serta mobilitas yang tinggi, berpotensi memiliki berbagai masalah sosial di masyarakat, termasuk masalah kesehatan.
Pada saat ini kita tau adanya wabah virus Covid-19 yang berpengaruh cukup bersar pada berbagai sektor di masyarakat. Namun sejalan dengan adaptasi tatanan hidup baru, dimana kita harus dapat membiasakan diri berperilaku hidup sehaà dalam berkehidupan sehari-hari, katanya.
Kota Bekasi lanjut Tri, tahun 2020 menjadi salah satu kota lokasi fokus pencegahan dan penanggulangan stunting sehingga perlu dilakukan intervensi spesifik penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk penyebab tidak langung.
“Komitmen dari semua pihak untuk penanggulangan stunting di Kota Bekasi mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi sesuai dengan aksi intervensi yang telah ditetapkan,” katanya. (adv/humas/jonder)