Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

Pemkot Bekasi Prakarasi Pengumpulan Minyak Jelantah Jadi Bahan  Biodiesel

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Minyak jelantah dapat diolah menjadi biodiesel. Dan melihat potensi itu Pemkot Bekasi Jawa Barat berupaya mengumpulkan minyak jelantah masyarakat. Hal ini juga dapat  meminimalisir limbah minyak jelantah  yang dibuang begitu saja dan merusak lungkungan.

“Makanya kita ajak temen-temen dari waste4change, yang sudah paham persoalan pengelolaan minyak jelantah,  sehingga ini jadi langkah konkrit pemerintah Kota Bekasi untuk semakin menjaga kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat,” tutur Wakil Wali Kota Bekasi Tri  Adianto, kemarin menindaklanjuti program tersebut.

Disebutkan,  pengumpulan minyak jelantah dilajukan  setiap RW. Dan pemerintah memberikan fasilitas penampungan berupa jerigen yang diberikan oleh Waste4change. Selanjutnya, setiap jerigen yang telah terkumpul penuh minyak jelantah akan mendapatkan insentif dari pihak Waste4Change.

Penegasan itu disampaika  Tri saat pertemuan  bersama Forum Komumikasi Pimpinan Daerah (Fokopimda) se-Kota Bekasi. Pertemuan itu, sebagai tindaklanjut program pengumpulan minyak jelantah masyarakat Kota Bekasi yang diumumkan pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 21 Februari 2021.

Seperti diketahui bersama, minyak jelantah jadi salah satu limbah rumah tangga yang jumlahnya meningkat setiap harinya.  Selain bisa mengakibatkan penyakit bagi tubuh manusia, masyarakat dinilai belum memahami cara membuang minyak jelantah yang baik dan benar sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.

“Kalau kita lihat, pengelolaan minyak jelantah ini belum maksimal, banyak yang masih belum teredukasi.  Tapi dibalik itu ada potensi yang bisa dihasilkan, karena minyak ini bisa diolah jadi biodisel kalau sudah paham caranya,” tutur Tri.

Sebelumnya,  Mohamad Bijaksana Junerosano selaku Founder & Managing Director Waste4Change menyatakan, pengumpulan minyak jelantah  dapat membantu ekonomi rakyat dari setiap jelantah yang dikumpulkan sekaligus mengatasi permasalahan lingkungan.

“Selama Februari hingga Maret 2021 telah terkumpul sekitar 8 ton minyak jelantah yang selanjutnya akan diekspor ke Eropa untuk diolah menjadi biodiesel. Kami berharap dengan adanya edukasi secara berkelanjutan, program Bijak Kelola Jelantah masyarakat Kota Bekasi ini bisa menjadi contoh bagi kota-kota lainnya”, ungkapnya.

Terkait program Bijak Kelola Jelantah Kota Bekasi’ juga akan melibatkan Bank Sampah Induk Patriot. Detail program pengumpulan sampah jelantah Pemkot Bekasi dan Waste4Change. (jonder sihotang)