Wali Kota dan Muspida Kota Bekasi saat meninjau kesiapan empat sekolah yang dijadikan role model belajar mengajar dimasa pandemi covid19. (humas)

Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar: Pemkot Bekasi Menunggu Rekomendasi Kemensdikbud

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Pemerintah Kota Bekasi, terus berupaya menekan penyebaran virus corona (covid19), dengan berbagai langkah. Penerapan protokol kesehatan, wajib memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjadi keharusan dan diharapkan semua warga masyarakat mematuhi.

Geliat ekonomi sejak ditetapkannya Kota Bekasi masuk adaptasi Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB), dengan kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kota Bekasi, sudah mulai bergerak. Bahkan, hari bebas kendaaraan (cfd) sudah dilaksanakan dua kali di Kota Bekasi. Ini menandakan bahwa pasien pandemi covid19, sudah menurun.

Kegiatan keagamaan dengan Shalat Jumat dan kegiatan beberapa di gereja pun, sudah mulai berlangsung. Tapi semuanya tetap pada protokol kesehatan.

Terkait hal itu, proses belajar mengajar di sekolah pun, mulai dilaksanakan kendati masih terbatas di beberapa sekolah.

Di Kota Bekasi, kini empat sekolah menjadi role mode pembelajaran tatap muka yakni sekolah Victory Plus, Al-Azhar 6, SD Pekayon 6, dan SMPN 02 Kota Bekasi. Namun hingga kini belum melangsungkan kegiatan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, meskipun sudah dilakukan sosialisasi dan simulasi protokol kesehatan.

Pemerintah Kota Bekasi telah menyiapkan empat sekolah tersebut sebagai rujukan atau contoh penerapan tatap muka KBM ditengah kondisi Adaptasi Tatanan Hidup Baru (ATHB) Masyarakat Produktif Aman Covid-19, didukung tingkat kesembuhan 100 persen dan kesiapan sarana dan prasarana yang memadai.

Untuk itu, syarat wajib yang telah dipenuhi empat sekolah role model ini memiliki aksesibilitas yang dekat dengan fasiltas pelayanan kesehatan baik Rumah Sakit, Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Puskesmas untuk melakukan antisipasi.

Kirim Surat Kemendikdud

Permohonan tatap muka KBM sebagai bagian dari langkah ATHB Masyarakat Produktif Aman Covid-19 dengan terus mempertimbangkan segala sesuatu termasuk kesiapan sarana dan prasarana penanggulangan Covid-19.

Pemerintah Kota Bekasi telah mengirimkan surat permohonan izin terkait penerapan kegiatan tatap muka KBM kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor 421/4357-Disdik tanggal 9 Juli 2020.

Pengajuan permohonan KBM tatap muka berdasarkan Kepwal Nomor 420/Kep.346/ Disdik/V/2020 tentang Adaptasi Tatanan Hidup Baru Masyarakat Produktif Melawan Covid-19, Intruksi Wali Kota Bekasi Nomor 360/836/BPBD tentang Pelaksanaan Adaptasi Tatanan Hidup Baru Masyarakat Produktif, Aman Covid-19 di Kota Bekasi serta Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 422/8176-Set.Disdik tanggal 8 Juni 2020 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/2021.

Langkah-langlah
Sejalan dengan surat resmi tersebut, pemerintah terus melakukan sosialisasi dan simulasi protokol Covid-19 sejak 13 Juli 2020 tentang kepatuhan penerapan Protokol Covid-19 sehingga apabila disetujui Mendikbud segera bisa dilakukan KBM di empat sekolah role model karena telah sesuai atau memenuhi persyaratan.

Adapun langkah-langkah dan syarat dalam pelaksanaan Adaptasi Tatanan Hidup Baru Masyarakat Produktif Aman Covid-19 pada Kegiatan Belajar Mengajar di Kota Bekasi, sebagai berikut:

1. Melakukan sosialisasi SOP kepada kepala sekolah, guru, penilik, pengawas, tenaga kependidikan, orang tua siswa, komite dan masyarakat.

2. Penyediaan dan pengecekan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

3. Peningkatan kompetensi guru dalam menciptakan ragam dan teknik kegiatan yang menyenangkan sebagai psikoterapi.

4. Monitoring peserta didik dan orang tua.

5. Melaksanakan protokol kesehatan antara lain:
a. Melakukan screening fisik
b. Tiap rombel dibagi dua shift, setiap kelas maksimal 20 siswa.
c. Jam pelajaran dibagi dua sesuai jumlah jam berdasarkan aturan kurikulum yang berlaku.
d. Durasi tiap jam mata pelajaran maksimal 30 menit.
e. Pengaturan posisi duduk diruang kelas dan ruang guru minimal berjarak 1 meter.

Sementara untuk sekolah lainnya, tetap menerapkan belajar melalui online di rumah. Dengan demikian, penyebaran covid 19 dapat diatasi guna kesehatan dan keselamatan bersama. (jonder sihotang)