Sejumlah pegawai kejaksaan nampak sedang makan dan minum disaat jam istirahat kantor di Kantin Badiklat Kejaksaan RI.(foto/muj/independensi)

Musibah Kebakaran Bawa Berkah Bagi Umiyati Pemilik Kantin di Badiklat Kejaksaan

Loading

JAKARTA (Independensi.com)
Dibalik musibah kebakaran di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan yang terjadi pada Sabtu (22/8) malam hingga Minggu (23/8) pagi, tetap saja ada berkah bagi sejumlah orang.

Salah satunya Ibu Umiyati pemilik “Kantin Gadis” yang menempati salah satu kios di Kampus A Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Pasalnya hampir sembilan bulan kantinnya terpaksa tutup karena tidak ada kegiatan sama sekali di Badiklat Kejaksaan sejak merebaknya pandemi covid 19.

“Ya bagaimana lagi. Kalau kita buka, percuma nggak ada yang makan minum disini. Karena tidak ada kegiatan sejak pandemi covid 19,” tutur Umiyati saat berbincang-bincang dengan Independensi.com, Rabu (26/8).

Padahal, kata dia, sebelum ada pandemi penghasilannya sehari-hari cukup lumayan. Apalagi kalau ada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa atau PPPJ dengan pesertanya mencapai ratusan.

“Karena kalau lagi ada PPPJ, kami bisa buka sampai menjelang apel malam jam 10 malam (22.00 WIB) untuk melayani mereka,” ucap Umiyati yang dibantu Rita adiknya sudah 17 tahun membuka usaha kantin di Badiklat Kejaksaan.

Ibu Umiyati pemilik “Kantin Gadis” asal Pemalang yang sudah 17 tahun buka usaha kantin di Badiklat Kejaksaan RI.(foto/muj/independensi)

Oleh karena itu begitu ada aktivitas di Badiklat Kejaksaan dengan kepindahan ratusan pegawai kejaksaan, termasuk petinggi Kejagung yang kantornya ikut terbakar, kantinnya pun kembali dibuka.

“Ya memang kita sedih dengan adanya musibah tersebut. Tapi ini juga membawa berkah bagi kami,” ucap Rita menimpali kakaknya. Dikatakannya juga kantinnya baru buka dua hari setelah sembilan bulan tutup. “Kita baru buka dari kemarin.”

Meski kantinnya hanya buka sampai pukul 17.00 WIB karena sementara tidak ada kegiatan PPPJ di Badiklat saat pandemi covid 19, namun Umiyati maupun Rita yang asal Pemalang, Jawa Tengah sangat bersyukur karena bisa berjualan lagi.

“Karena itu berarti kami bisa memperoleh penghasilan lagi setelah sembilan bulan tidak ada penghasilan,” tutur Umiyati.(muj)