Bamsoet Jawa-Bali Tertinggi Kasus Covid-19, Pemerintah Harus Serius

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan, wilayah Jawa dan Bali menjadi pulau dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di Indonesia, serta juga menjadi peringkat pertama pulau yang mengalami kematian paling banyak akibat Covid-19, yakni sebanyak 5.518 orang atau lebih dari separuh jumlah kematian nasional yang mencapai 8.336.

Meresponi hal tersebut Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan, pihaknya akan mendorong Pemerintah Pusat membantu pemerintah daerah (pemda) dalam upaya melakukan penanganan kasus Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan politisi yang akrab disapa Bamsoet tersebut kepada para wartawan, Jumat (11/9/2020).

“Hal tersebut harus segera dilakukan, khususnya di Pulau Jawa dan Bali sehingga pemda dapat menyiapkan paket kebijakan baru yang lebih efektif terkait penanganan pada setiap kasus baru,” kata Bamsoet.

Bamsoet mendesak, pemda bersama Satgas Penanganan Covid-19 pusat dan daerah untuk mencari penyebab meningkatnya kasus baru serta angka kematian karena Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali.

“Hal ini perlu dilakukan sehingga pemerintah bersama Satgas Penanganan Covid-19 dapat segera membenahi baik dari sisi layanan kesehatan, maupun deteksi dini kasus,” jelasnya.

Bamsoet pun mengingatkan kepada masyarakat, tingginya angka kasus Covid-19 dan angka kematian Covid-19 adalah bukti nyata Covid-19 merupakan penyakit berbahaya.

“Oleh karenanya masyarakat diminta untuk tidak abai serta memiliki kesadaran dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak serta menghindari kerumunan mengingat kunci utama keberhasilan pemerintah mengendalikan persebaran Covid-19 ada pada kedisiplinan masyarakat, dan ketegasan pemerintah dalam menerapkan kebijakan,” imbuhnya.

Fasilitas RS Tak Memadai Tampung Pasien Covid-19

Sementara itu terkait meningkatnya penyebaran kasus positif Covid-19 saat ini yang menyebabkan rumah sakit (RS) ikut merasakan terbebani karena fasilitas yang ada tidak cukup memadai, Bamsoet meminta pemerintah untuk menambah rumah sakit rujukan dan mengusahakan pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan.

“Di samping masyarakat juga agar disiplin menerapkan protokol kesehatan, sehingga meminimalisir dari terinfeksi virus corona,” sambungnya.

Bamsoet juga mendorong pemerintah segera memberikan solusi untuk menanggulangi dan memikirkan langkah antisipatif dari potensi melonjaknya jumlah pasien yang semakin membebani pihak rumah sakit.

“Hal ini dikarenakan pertambahan jumlah kasus Covid-19 yang tidak dapat diprediksi secara tepat,” ungkapnya.

Bamsoet juga menyarankan pemerintah, menambah fasilitas kesehatan/faskes dan tenaga medis di rumah sakit yang dapat menunjang penanganan dan pengobatan pasien Covid-19.

“Saya juga meminta pemerintah bekerjasama dengan rumah sakit yang dikelola oleh swasta untuk menambah rumah sakit rujukan Covid-19 sebagai langkah antisipatif dalam menanggulangi bertambahnya jumlah pasien Covid-19,” ujarnya.

Bamsoet pun menghimbau agar rumah sakit saat ini diprioritaskan untuk menangani pasien dalam kondisi kritis.

“Sedangkan untuk pasien Covid-19 yang masih memiliki daya tahan tubuh yang baik disarankan untuk melakukan isolasi mandiri,” tambahnya.

Namun, lanjut Bamsoet, pemerintah tetap perlu melakukan pemantauan dan memastikan pasien yang melakukan isolasi mandiri tersebut benar-benar disiplin mengisolasi diri dan melakukan berbagai langkah pemulihan sesuai saran dokter.

“Hal itu perlu dilakukan sehingga virus tidak menyebar kepada pihak terdekat, khususnya keluarga yang berada di tempat tinggal yang sama,” pungkasnya. (Daniel)