Ilustrasi

Pertambahan Kasus Covid-19 di Riau Meledak

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) – Dalam kurun waktu sepuluh hari terahir, pertambahan kasus covid-19 di Provinsi Riau terus meledak-ledak. Bahkan selama sepekan terakhir, setiap hari, penambahan selalu diatas dua ratus kasus.

Hari ini merupakan puncak penambahan, yaitu 225 kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Provinsi Riau. Melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan, Gubernur Riau H Syamsuar mengingatkan semua pihak agar tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Memakai masker dengan sendirinya kita sudah menghindari penularan covid-19, jadi masker dapat dikategorikan bagian dari vaksin, kata Gubri dihadapan sejumlah wartawan di Pekanbaru.

Menurut Syamsuar, tidak ada jalan lain memutus mata rantai penularan covid-19 kecuali mematuhi protokol kesehatan. Dari data penambahan kasus covid-19 hari ini Kamis, (17/9/2020) terkonfirmasi sebanyak 225 kasus, sehingga jumlah yang terpapar menjadi 4.462 orang, pasien meninggal 9 kasus dan yang sembuh 34 orang, kata Gubri.

Ledakan kasus terkonfirmasi covid-19 di Riau tersebar di 11 kabupaten / kota, dan Pekanbaru merupakan terbanyak dengan jumlah 120 kasus, disusul didaerah lainnya yaitu di Siak 44 orang, Kampar 22 orang, Pelalawan 10 orang, Dumai 9 orang, Bengkalis 7 orang, Indragiri Hulu 6 orang, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi dan Kepulawan Meranti masing-masing 2 orang serta Rokan Hulu 1 orang. kata Mimi Yuliani Nazir Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Menurut Mimi, meningkatnya jumlah warga terkonfirmasi covid-19 membuat ruangan rumah sakit rujukan pasien covid-19 dari 48 rumah sakit rujukan di seluruh kabupaten / kota dengan kapasitas 1.171 ruangan, kini hanya tersisa 300 ratusan ruangan. Sebagaimana ruang isolasi pasien virus corona di Pekanbaru, dari 679 ruangan, kini hanya tersisa 95 tempat tidur.

Melihat kondisi keterbatasan tempat isolasi ini, diharapkan agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan.

Saat ini Pemerintan Provinsi Riau telah menyiapkan rusunawa dan sejumlah balai diklat untuk menampung pasien covid-19 tanpa gejala. Rusunawa dengan kapasitas 180 tempat tidur namun baru bisa dipakai 30 dimana 20 pasien sudah mengisinya.

Tempat lain yang disulap menjadi lokasi perawatan covid-19 antara lain Diklat Disnaker, Diklat Transmigrasi, Bapelkes, Diklat Badan Pembangunan Sumber Daya Manusia. Selain itu Pemerintah Provinsi Riau juga mempersiapkan sejumlah hotel untuk mengantisipasi adanya penambahan pasien tanpa gejala, kata Mimi.

Salah satu hotel yang sudah disiapkan untuk isolasi mandiri adalah hotel Grand Suka Pekanbaru dengan kapasitas 180 orang. Semua fasilitas pelayanan telah disiapkan pemerintah, sedikitnya 120 kamar sudah disiapkan.

Semua biaya penginapan di hotel Grand Suka yang diperuntukkan bagi isolasi mandiri akan ditanggung Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2020. Selain hotel Grand Suka, hotel Mutiara Merdeka juga dipersiapkan.

“Pemerintah tidak akan membiarkan warga melakukan isolasi mandiri dirumah, karena bisa tertular,” kata Gubernur Riau Syamsuar pada wartawan saat meninjau hotel Grand Suka. (Maurit Simanungkalit)