BEKASI (IndependensI.com)- Pada masa Pandemi Covid-19, pemakaian air oleh pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, pada umumnya meningkat. Itu bisa disebabkan karena banyak masyarakat pelanggan beraktifitas di rumah dengan adanya imbauan pemerintah bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah.
Karena itu, pelayanan terus dioptimalkan dan ditingkatkan oleh para petugas di lapangan terutama dibagian produksi dan distribusi. Tujuannya agar suplai air bersih tidak terkendala sampai ke rumah pelanggan.
Penjelasan itu disampaikan Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim, disela-sela perayaan HUT ke 39 PDAM yang dipimpinnya, Selasa (29/9/2020). Peringatan HUT kali ini, dipusatkan di kantor pusat dan dapat diikuti secara virtual di 12 kantor cabang dan 11 kantor cabang pembantu.
Disebutkan, peningkatan pemakaian air sekitar 30 persen yang biasanya rata-rata hanya 17 persen. Karena itu, ia memita semua jajarannya agar tetap bekerja optimal dan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pelanggan.
Ia menambahkan, pihaknya sudah enam tahun tidak melalukan penyesuaian (kenaikan) tarif air bersih. Sementara biaya produksi setiap tahun naik, termasuk tarif dasar listrik dan bahan kimia.
Maka, rencananya, pihaknya akan memberlakukan tarif baru bagi para pelangganannya. Namun belum bisa terlaksana lantaran berbagai faktor salah satunya adalah kondisi pandemi Covid-19.
Kondisi ekonomi masyarakat belum stabil sehingga penyesuaian tarif baru mungkin akan kita laksanakan setelah Covid-19. Tapi untuk tarif tinggi seperti untuk kebutuhan industri, bisnis dan niaga, kemungkinan tahun 2020 ini akan ada penyesuaian tarif. Sementara untuk kalangan rumah tangga, direncanakan pemberlakuan tarif baru pada tahun 2021.
Untuk penyesuaian tarif antara 18 sampai 22 persen telah disetuju bersama oleh Bupati dan Wali Kota Bekasi sebagai pemilik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi.
Usep juga mejelaskan bahwa kekeringan di tiga desa terpencil di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, yakni Desa Sirnajati, Ridhogalih dan Ridhomanah, kini sudah teratasi khususnya pada musim kemarau.
“Kita sudah mengalirkan air bersih dari PDAM ke tujuh Hidran Umum/MCK yang dibangun Pemkab Bekasi di tiga desa tersebut. Jadi saat kemarau seperti sekarang, tidak ada lagi kekurangan air bersih di sana,” paparnya. (jonder sihotang)