JAKARTA (IndependensI.com) – Juru Bicara Pemerintah terkait Perkembangan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, puncak pandemic Covid 19 sulit diprediksi. Menurutnya, puncak pandemic tergantung pada perubahan perilaku masyarakat.
“Ketika kami berdiskusi tentang puncak pandemi, ini berhubungan dengan perilaku warga. Jadi ketika kita ingin memprediksi puncak pandemi di Indonesia, dan saya yakin ini juga berlaku di negara lain, apa yang kita lihat adalah bagaimana warga mengubah perilakunya,” kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube BNPB, Rabu (7/10/2020).
Wiku mengatakan, jika adaptasi masyarakat terhadap perubahan perilaku untuk taat pada protokol kesehatan pencegahan COVID-19 berjalan lambat, puncak pandemi pun akan lambat. Karena itu, pemerintah pun gencar mencoba mengubah perilaku masyarakat di kala pandemi ini.
“Jika perubahan perilaku lambat, maka akan lambat mencapai puncak. Kami bekerja keras mencoba mengubah perilaku warga, dan sekarang kami mulai memonitor secara real time perilaku warga,” tutur Wiku.
Lebih lanjut, Wiku mengatakan, prediksi kapan puncak pandemi COVID-19 tidaklah penting. Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana mengakhiri pandemi COVID-19. “Kita tahu itu, memprediksi kapan pandemi COVID-19 tidaklah penting, tapi yang paling penting adalah bagaimana mengakhiri pandemi ini,” kata dia.
Dalam kesempatan ini, Wiku juga bicara soal jumlah pengetesan di Indonesia. Dia menyadari bahwa jumlah pengetesan untuk mendeteksi COVID-19 di Indonesia masih di bawah rekomendasi WHO. Wiku pun menegaskan bahwa pemerintah terus bekerja keras untuk meningkatkan kapasitas pengetesan. Salah satunya menambah kapasitas laboratorium di Indonesia.
“Kami terus berupaya meningkatkan jumlah pengetesan seperti mendorong daerah untuk meningkatkan kapasitas pengetesan laboratorium dan juga performa,” ujar Wiku.