Bulan

Temuan Baru, Ada Potongan Planet Venus di Bulan?

Loading

Independensi.com – Samuel Cabot, seorang astronom dan profesor Gregory Laughlin dari Universitas Yale di Connecticut, AS menerbitkan sebuah penelitian di Planetary Science Journal pada bulan lalu. Penelitian ini mengungkapkan bahwa potongan – potongan dari Planet Venus yang mungkin telah jatuh ke bulan.

Para peneliti menemukan bahwa benturan yang dihasilkan dari jatuhnya asteroid dan komet di Venus mungkin telah melepaskan 10 miliar batuan ke orbit dan menyebabkan mereka ‘bertemu’ dengan Bumi juga Bulan.

“Jika Venus dulu memiliki atmosfer yang tipis, maka kami berharap bisa menemukan fragmen – framen planet tersebut di Bulan” kata Samuel Cabot, mahasiswa pascasarjana program studi astronomi sekaligus penulis utama dari penelitian ini.

Penelitian ini dimulai sebagai proyek satu tahun Cabot, di mana mahasiswa pascasarjana dipasangkan dengan seorang penasihat (Laughlin) untuk melakukan penelitian di bidang yang mereka minati.

Planet Venus

Laughlin dan Cabot terinspirasi dengan maraknya eksplorasi ruang angkasa ke Bulan baru – baru ini seperti program Arthemis, “NASA akan mendaratkan wanita pertama dan pria berikutnya di Bulan melalui program Arthemis menggunakan teknologi inovatif untuk menjelajahi leih luas permukaan Bulan dibandingkan dengan sebelumnya (Apollo)”.

Dengan misi ke Bulan di waktu yang akan datang, Cabot dan Laughlin ingin menyelidiki apa yang bisa dipelajari tentang planet Venus dengan ‘tanah’ yang ada di Bulan. Namu, untuk melakukan ini semua tidaklah tanpa tantangan, “tantangan terbesar adalah dari mana kami harus memulai,” kata Cabot.

Mereka mengemukakan bahwa secara fisik dimungkinkan untuk menemukan potongan – potongan Venus yang jatuh di Bulan. Hal itu bisa saja terjadi mengingat atmosfer Venus pernah mirip dengan atmosfer Bumi sebelum padat dengan karbon dioksida dan mengandung awan asam sulfat. Akan tetapi, karena penelitian ini bersifat teoritis, mereka tetap membutuhkan fragmen Venus di Bulan untuk mengkonfirmasi hasil dari penelitian ini.

Es di Pulau Terbesar Dunia Akan Mencair Tahun 2100

Penelitian mereka juga menunjukan ke mana eksplorasi baru dapat dilanjutkan. Mereka juga berharap untuk mendapatkan sampel fisik Bulan dari misi Apollo untuk menguji teori mereka.

“Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menemukan petunjuk yang benar untuk mengidentifikasi meteorit dari Venus” jelasnya.

Penelitian di masa depan harus menginovasi metode untuk menentukas asal sampel, baik melalui analisis kimia atau dengan mempelajari isotope sampel. Jumlah isotope tertentu yang berbeda dapat mengungkapkan peristiwa penting tentang kapan batuan itu tiba di bulan juga asal batuan tersebut, jelas Cabot. (Immanuel Nauly)