Corona Mengganas, Dalam Sepekan Nyaris 3 Juta Manusia Terinfeksi Covid 19

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Penyebaran Covid 19 belum juga mereda, bahkan dalam sepekan ini virus corona semakin mengganas. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, dalam sepekan nyaris 3 juta kasus infeksi virus Corona telah dilaporkan secara global. WHO menyebut angka ini mencetak rekor global terbaru.

Seperti dilansir CNN, Rabu (28/10/2020), WHO melaporkan bahwa lebih dari 42 juta kasus Corona dan 1,1 juta kematian akibat Corona dilaporkan secara global hingga 25 Oktober. Dari angka tersebut, sedikitnya 2,8 juta kasus Corona dan 40 ribu kematian tercatat dalam sepekan terakhir.

Pejabat WHO menyebut angka tersebut sebagai peningkatan eksponensial terpendek untuk jumlah kasus sejak awal pandemi Corona. Namun jumlah tambahan kematian sebanding dengan minggu-minggu sebelumnya.

Eropa melaporkan tambahan kasus tertinggi selama dua pekan berturut-turut, dengan melaporkan tambahan lebih dari 1,3 juta kasus Corona — meningkat 33 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Menurut WHO, total kasus Corona di Eropa menyumbang 46 persen, atau nyaris separuh, dari total kasus baru secara global sepanjang pekan ini.

“Sama halnya, jumlah kematian terus meningkat di wilayah tersebut hingga 35 persen dibandingkan pekan lalu dan nyaris mencapai sepertiga dari seluruh tambahan kematian secara global,” sebut WHO.

Kasus-kasus Corona juga dilaporkan melonjak di benua Amerika, kawasan Mediterania Timur dan benua Afrika. “Meskipun ada variasi regional, negara-negara yang melaporkan tambahan kasus tertinggi dalam sepekan terakhir masih sama dengan tiga pekan sebelumnya: India, Amerika Serikat, Prancis, Brasil dan Inggris,” tutur WHO.

AS, Brasil dan Argentina masih menyumbang jumlah tertinggi untuk kasus baru dan tambahan kematian di kawasan, dengan 78 persen untuk kasus baru dan 67 persen untuk tambahan kematian.

Di AS, jumlah tambahan kasus Corona mengalami lonjakan sejak 7 September ketika negara ini melaporkan 240 ribu kasus baru dalam sepekan — untuk saat itu — dan melaporkan 400 ribu kasus baru dalam sepekan terakhir. “Jumlah kasusnya sekarang mendekati puncak epidemi sebelumnya pada Juli,” ungkap WHO dalam pernyataannya.