BEKASI (IndependensI.com)- Pembangunan jalan bawah tanah (underpass) di perampatan Kampung Bulak Kapal, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi Jawa Barat, mulai dikerjakan. Rencana ini, sudah diprogramkan sejak tujuh tahun silam, namun baru tahun 2020 terealisasi
Semula, selain jalan underpass, juga akan dibangun jalan layang (fly over), guna menghubungkan Jalan Joyo Martono dengan Jalan Pahlawan.
Terkait pembangunan tersebut, Pemerintah Kota Bekasi melui Dinas Perhubungam dan Kepolosian Lalu Lintas Polres Metro Bekasi Kota, melakukan pengalihan arus kendaraan. Hal itu juga bertalian dengan peningkatan jalan dan pembangunan saluran air di Jalan Joyo Martono
Sempat viral di media sosial bahwa jalan Joyo Marto akan ditutup selama 535 hari karena pembangunan underpass tersebut. Di lokasi, juga sudah dipajang spanduk pemberitahuan atas pembangunan proyek tersebut, agar masyarakat mencari jalan alternatif baik yang akan menuju ke arah Jakarta dan Tambun Kabupaten Bekasi.
Menurut penjelasan dari pegawai Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, di lokasi itu tidak ada rencana menutup jalan secara total selama 535 hari. Yang benar, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang mengerjakan tahapan pengerjaan Underpass Bulak Kapal, ujar Kabag Humas Pemkot Bekasi Sajekti Rubiah.
Pembangunan diawali dengan kontruksi frontage dan setelah frontage selesai dan bisa dilalui, baru akan mengerjakan kontruksi underpass Bulak Kapal. Jadi secara prinsip pekerjaan terus berjalan dan tidak melakukan penutupan jalan dan dimungkinkan hanya melakukan pengalihan sirkulasi lalu lintas.
“Tapi dipastikan arus lalu lintas akan terganggu tapi penutupan 535 hari itu tidak benar adanya”, katanya.
Di Jalan Joyo Martono depan BTC Bekasi Timur, Pemkot Bekasi juga tengah melaksanakan pengerjaan pengecoran jalan dan saluran sepanjang 180 meter. Jadi, bagi pengendara dari arah Tol Bekasi Timur dan Kalimalang Tambun Kabupaten Bekasi menuju Bulak Kapal, Perumnas Tiga , dan Depsos Bekasi Timur, lalu lintas dialihkan melalui Jalan Sersan Aswan dan Jalan Cut Mutia.
Petugas dari Dinas Perhubungan, juga diterjunkan ke lapangan guna mengatur dan mengendalikan arus lalu lintas, sehingga tidak terjadi kemaacetan parah. (jonder sihotang)