JAKARTA (Independensi.com) – Sebuah hasil riset baru menyebutkan bahwa orang yang disuntikan vaksin BCG atau vaksin Bacillus Calmette-Guerin – sebuah vaksin khusus yang dikembangkan untuk mencegah TBC – tidak memiliki kecenderungan gejala COVID-19.
Temuan ini dilaporkan oleh sebuah studi observasi retrospektif yang dilakukan oleh para peneliti dari Cedars – Sinai Medical Center di Los Angeles, Amerika Serikat.
Studi ini dilakukan karena para peneliti bertanya – tanya apakah vaksin BGC dapat mencegah atau meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus COVID-19 semenjak vaksin BGC dipercaya memiliki kemampuan perlindungan umum terhadap berbagai virus dan bakteri selain TB.
“Kami tertarik mempelajari vaksin BCG karena telah lama diketahui memiliki efek perlindungan terhadap banyak virus dan bakteri yang bukan penyebab TB, termasuk sepsis neonatal dan infeksi saluran pernapasan”, kata rekan penulis senior Dr. Moshe Arditi, direktur Divisi Penyakit Menular dan Anak dan Imunologi di Cedars – Sinai.
Studi ini dilakukan dengan melibatkan 6.201 petugas kesehatan yang memberikan sampel darah dan menjawab pertanyaan seputar riwayat kesehatan mereka, termasuk pertanyaan apakah mereka sudah divaksin BCG sebelumnya.
Dari 6.201 petugas kesehatan, 1.836 menyatakan sudah divaksin BCG, 4.275 menyatakan belum divaksin BCG, dan 90 menyatakan tidak yakin.
Para petugas kesehatan yang telah divaksinasi melaporkan cenderung tidak mengalami gejala COVID-19 dalam 6 bulan terakhir. Di antara mereka yang divaksin BCG hanya 2,7% dinyatakan positif virus corona, sedangkan mereka yang tidak divaksin 3,8% dinyatakan positif.
“Sepertinya individu yang telah divaksin BCG lebih jarang sakit dan karena itu mereka memiliki antibodi SARS-CoV-2 yang lebih sedikit atau sepertinya mereka telah meningkatkan imun seluler yang lebih efisien terhadap virus” ujar Dr. Arditi.
Dalam makalah penelitian, para peneliti dalam studi ini menulis “Secara keseluruhan, hasil ini menunjukan bahwa vaksin BCG memberikan efek perlindungan nonspesifik terhadap infeksi SARS-Cov-2 dan mengurangi gejala COVID-19. Ini tampaknya hanya berlaku bagi vaksin BCG karena vaksin – vaksin influenza lainnya tidak memberikan perlindungan serupa terhadap infeksi SARS-Cov-2.” (Immanuel Nauly)