Banjir di depan TK Santa Maria dan SMP 18 Pekanbaru

Masyarakat Pekanbaru Mengeluh Daerahnya Langganan Banjir

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) – Daerah seputaran Jl Riau, Jl Angkasa hingga Jl Guru Sulaiman Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru, disebut-sebut menjadi langganan banjir. Walaupun hujan datang sebentar, kawasan itu langsung tergenang.

Akibatnya timbul pemikiran negatif dibenak warga, kurangnya perhatian pemerintah membenahi kawasan itu, ada kemungkinan disebabkan masyarakatnya mayoritas WNI Keturunan Cina.

Sudah bertahun-tahun daerah kami bahkan kawasan seputaran Jl Angkasa, Jl Riau, Jl Guru Sulaiman ini menjadi langganan banjir. Hujan sebentar saja, depan rumah langsung tergenang.

Kalau hujan sampai 3-4 jam, se-isi rumah tergenang air dan sangat lama surutnya. “Kami kurang tahu mengapa daerah kami saja yang menjadi langganan banjir, apakah karena warga yang tinggal disini mayoritas WNI Keturunan Cina,” ujar salah seorang warga dengan nada tanya.

Warga tadi menyebutkan, pada umumnya daerah dilingkungan RW 01 Kelurahan Air Hitam Kecamatan Payung Sekaki ini menyebutkan, jika daerahnya dilanda banjir, air bisa mencapai pinggang orang dewasa.

Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengawasan atau kontrol dari pemerintah dalam hal ini Dinas PUPR maupun Dinas Tata Kota saat memberikan ijin mendirikan bangunan (IMB) pembangunan rumah toko (Ruko) disekitar pemukiman warga ataupun rumah toko sepanjang Jalan Riau.

Jadi ini murni kesalahan manusi dalam perbaikan drainasenya, atau kurangnya pengawasan Walikota Pekanbaru maupun dinas terkait hingga daerah ini menjadi langganan banjir.

Coba bayangkan, jika saat banjir, sekolah TK Santa Maria maupun SMP Negeri 18, harus libur karena air sudah masuk ruangan sekolah sehingga anak-anak tidak bisa masuk. Kalau kita sebut kurangnya perhatian pemerintah karena daerah ini didominasi WNI keturunan Cina, nanti kita disalahkan, namun kenyataan dilapangan cenderung seperti itu, ujar warga yang memohon namanya jangan di publikasikan itu.

Namun Mardianto Manan MT Pengamat Tata Kota Provinsi Riau kepada Independensi.com mengatakan, menurut pengamatannya, pelaksanaan pembangunan di Kota Pekanbaru khususnya bahkan Provinsi Riau umumnya, pelaksanaannya tidak ada diskriminasi.

Pembangunan itu milik semua masyarakat, milik semua orang diseluruh kota. Jangan ada anggapan dibenak masyarakat, terjadi diskriminasi dalam pelaksanaan pembangunan, itu salah, ujar Mardianto.

Kalaupun ada terjadi banjir di berbagai daerah, itu mungkin saja disebabkan perencanaan yang kurang matang, atau kurangnya kepedulian dari pejabat dilingkungan Dinas PUPR maupun Dinas Tata Kota Pekanbaru.

Namanya perbaikan, mungkin kurang skala prioritas yang bisa saja disebabkan minimnya anggaran tersedia. Jadi, jangan sampai ada dibenak warga menyebutkan pelaksanaan pembangunan diskriminasi, itu pendapat yang salah, dan jangan sampai dibesar-besarkan, harap Mardianto.

Petugas sedang menggali parit disaksikan Robin Edward anggota DPRD Kota Pekanbaru

Ditempat terpisah, Robin Edward SE MH anggota DPRD Kota Pekanbaru mengatakan, terkait banjir yang selalu melanda daerah Jl Riau, Jl Guru Sulaiman, Jl Angkasa dan sekitarnya, pihaknya sudah meminta Dinas PUPR Kota Pekanbaru agar memperbaiki drainase ataupun selokan air yang menjadi penyebab terjadinya kemacetan saluran air.

Paritnya supaya dibersihkan jangan sampai ada sampah tertimbun dalam selokan.
Seperti kejadian baru-baru ini, kata Robin Edward, pihaknya meminta petugas baju kuning (julukan petugas kebersihan-red), untuk membongkar got yang tertutup didepan toko Willy Jaya di Jl Riau, karena didalamnya terdapat tumpukan batu mengakibatkan air tak lancar mengalir. Dan kejadian itu sudah saya koordinasikan dengan Dinas PUPR agar dilakukan perbaikan, ujar Robin.

Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Indra Pomi Nst Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru mengatakan, pihaknya dalam melaksanakan pembangunan tidak ada bersifat diskriminasi, semua pembangunan dalam belahan kota kita perlakukan sama. Hanya saja jika ada daerah yang harus dilakukan skala prioritas, kita dahulukan.

Menyangkut seputaran Jl Guru Sulaiman, Jl Riau, Jl Angkasa yang menjadi langganan banjir, menurut Indra Pomi , master plan baru selesai, pihaknya akan lebih fokus untuk mencari solusinya. “Pastinya semua kawasan akan kita tangani segera,” kata Indra Pomi. (Maurit Simanungkalit)