Bus sepi penumpang

Pengaruh Covid-19, Penumpang di Terminal BRPS Pekanbaru Turun Drastis

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) – Selama pandemi covid-19, aktivitas penumpang di Terminal Type A Bandar Raya Payung Sekaki (BPRS) Pekanbaru sepi, diperkirakan turun sekitar 70 persen lebih.

Jika hari-hari biasa jumlah penumpang yang masuk / keluar dan melintas di Terminal Type A BPRS mencapai 2500 orang, selama pandemi covid-19 paling banyak 1800-1900 orang per-hari.

Akan tetapi, kendati terjadi penurunan penumpang yang merosot sangat tajam, terminal utama BRPS Pekanbaru tetap beroperasi. Namun arus mudik menjelang perayaan Natal dan Tahun baru yang selalu ditunggu-tunggu awak bus, untuk tahun ini nampaknya harus banyak bersabar.

Demikian penjelasan Henry Tambunan, Kepala Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Type A BRPS Pekanbaru kepada Independensi.com di Pekanbaru.

Henry Tambunan

Menurut Henry Tambunan, berdasarkan pengalaman perwakilan bus dari Pekanbaru tujuan Medan, Pematang Siantar dan Tapanuli, peningkatan arus mudik setiap perayaan Natal dan Tahun baru akan terasa mulai tanggal 20 Desember, atau lima hari menjelang perayaan Natal.

Dan lonjakan itu semakin naik lagi pada tanggal 26 hingga 30 Desember menjelang tahun baru. Artinya, puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru setiap tahunnya terjadi tanggal 20 – 30 Desember.

Namun untuk arus mudik Natal dan Tahun baru 2020 ini, hingga saat ini sudah tanggal 18 Desember, belum nampak lonjakannya. Bahkan menurut beberapa agen, sampai sekarang belum ada pendaftaran penumpang untuk arus mudik Natal maupun Tahun baru.

Sebagaimana disampaikan Jetro Hutagalung perwakilan bus Intra tujuan Pekanbaru – Pematang Siantar kata Henry Tambunan, untuk penumpang Intra tanggal 23 Desember saja, yang mendaftar masih sangat minim, belum penuh 1 bus.

Henry Tambunan mengakui, seluruh bus trayek AKAP, AKDP dan bus lintas merasakan minimnya penumpang selama pandemi covid-19.

Hanya saja setiap bus yang masuk Pekanbaru ataupun lintas, semuanya wajib masuk terminal, hal itu kita maksudkan semata-mata hanya untuk menjaga kenyamanan penumpang.

Karena semboyan kita di terminal BRPS Pekanbaru ini adalah: penumpang nyaman, terminal bersih dan agen bisa bawa uang untuk keluarganya. “ Itu saja,” ujar Tambunan.

Minimnya penumpang bus baik yang datang, berangkat serta melintas dari terminal Type A Bandar Raya Payung Sekaki Pekanbaru selama pandemi covid 19 hingga saat ini, juga diakui Jetro Hutagalung Perwakilan bus Intra, Sofian Daulay Perwakilan bus ALS dan Marbun agen bus Bintang Utama Putra saat dihubungi Independensi.com secara terpisah.

Selama pendemi covid-19 mulai Februari hingga Desember 2020 ini, penumpang bus turun drastis.

Sebagaimana disampaikan Jetro Hutagalung, setiap hari, biasanya bus Intra dari Pekanbaru tujuan Pematang Siantar berangkat 6 – 7 unit. Namun selama pandemi covid-19 ini, hanya 4 unit yang datang dan berangkat, dan penumpangnya pun paling banyak 4-5 orang setiap bus.

Jika ditanya berapa persen penurunan penumpang bus Intra selama masa pandemi covid-19 apalagi menjelang Natal-Tahun baru 2020, menurut Hutagalung, pihaknya sulit menjawabnya.

Karena hari-hari biasa, Intra berangkat 6 unit dari Pekanbaru tujuan Pematang Siantar. Jika 40 kursi terisi, maka rata-rata penumpang sekitar 200-an orang setiap hari. Bahkan disetiap arus mudik Natal dan Tahun baru, bus Intra selalu mendapat tambahan.

Sementara saat ini, bus yang berangkat 4 unit dan penumpang hanya 4-5 orang setiap bus, berarti jumlah penumpang paling dikisaran 16 – 20 orang setiap hari.

Saat ditanya apa kira-kira yang menjadi penyebab rendahnya arus mudik pada Natal dan Tahun baru kali ini, menurut Jetro Hutagalung, ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya.

Antara lain sebagian warga tidak berani pulang kampung karena masih tingginya penyebaran covid 19 di Provinsi Riau, sehingga takut menjadi klaster penyebaran covid 19 di tempat tujuan.

Sebagian karyawan juga tidak di ijinkan libur Natal dan Tahun baru, sebab perusahan takut nanti disaat karyawan balik dari kampunynya, dikhawatirkan menjadi penyebar penyakit ditempat kerjanya.

Hal senada juga disampaikan Sofian Daulay, Perwakilan bus ALS Pekanbaru. Menurut Daulay, sejak masa pandemi covid 19, 1 unit bus angkutan penumpang ALS dari Pekanbaru tujuan Medan maupun tujuan Jakarta dan Purwokerto, penumpangnya sangat jarang namun masih tetap jalan.

Masih ada penumpang yang dibawa walaupun ongkosnya mungkin hanya untuk mengisi bahan bakar dijalan.

Sementara bus ALS yang dari Pulau Jawa, khsusnya di musim mudik Natal dan Tahun baru, selain jaraknya lebih dekat, mereka lebih banmyak melintas dari Bukit tinggi – Kotanopan.

Karena di musim mudik Natal-Tahun baru, bus ALS dari Jawa lebih banyak membawa penumpang tujuan Tapanuli.

Ditanya penurunan penumpang akibat covid-19, menurut Sofian Daulay diatas 50 persen, penumpang memang ada tapi sangat minim dari biasanya.

Hal itu terjadi kata Daulay disebabkan orang-orang dikampung sana juga melarang keluarganya pulang kampung, takut pandemi covid-19 menyebar akibat kedatangan keluarganya.

Mudah-mudahan mobil reguler lainnya berjalan lancar dan sewanya full serta covid-19 cepat berlalu, ujar Daulay.

Rasa prihatin akibat drastisnya penurunan penumpang juga disampaikan Marbun agen bus Bintang Utam Putra.

Semua bus segala trayek serta agen sekarang menjerit tak ada penumpang yang akan diberangkatkan.

Hingga saat ini belum ada penumpang yang mendaftar untuk pulang kampung hari Natal dan Tahun baru ini.

“Sangat sepi dan sangat memprihatinkan, tidak ada sewa” ujar Marbun. (Maurit Simanungkalit)