JAKARTA (Independensi.com) – Kantor Berita Inggris, Reuters.com, Rabu, 6 Januari 2021, berjudul: “Trump signs order banning transactions with eight Chinese apps including Alipay”, melaporkan kebijakan sehubungan pemakaian aplikasi milik China.
Presiden Amerika Serikat, Donald John Trump, Selasa, 5 Januari 2021, menandatangani perintah melarang transaksi dengan delapan aplikasi perangkat lunak China, termasuk Alipay dari Ant Group, milik Jack Ma alias Ma Yun (56 tahun).
Penandatanganan perintah, hanya beberapa pekan sebelum Donald John Trump menyerahkan jabatan kepada Presiden Amerika Serikat yang baru, Joe Biden, terhitung 20 Januari 2021.
Jack Ma, manusia terkaya kedua di China, menghilang dari peredaran publik sejak Oktober 2020, setelah China mengusut praktik monopoli perusahaan digital Alibaba dan Alipay.
Banyak analis memprediksi Jack Ma paling tidak, sudah berada pada sebuah tempat yang membuatnya tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar, setelah Kantor Berita Nasional China, Xinhuanet.com, Kamis, 24 Desember 2020, menyebutkan, Pemerintah China mulai melakukan penyelididkan praktik monopolasi dilakukan Alibaba dan Alipay.
Jack Ma, tahun 2013, pernah diperingatkan People’s Daily, media corong Partai Komunis China. Karena tetap keras kepala, terus-terusan mengkritik Pemerintah China, maka People’ Daily, menurunkan berita pemecatan Jack Ma dari Partai Kominis China tahun 2018.
Melalui kelompok usaha Alibaba sebenarnya 33% dikendalikan Softbank Jepang dan 22% oleh Wall street United State of America (USA) Yahoo finance, Jack Ma hanya memiliki sedikit 5,67% saham di Alibaba.
Presiden China,Xin Jinping yang sekaligus pengendali tunggal Partai Komunis China, menjadi marah kepada Jack Ma, karena menyindir otoritas China yang masih menerapkan aturan yang sudah tiddak sesuai dengan perkembangan teknologi digital sehingga menghambat proses inovasi Informasi Teknologi (IT).
Dalam perintah disebutkan, Pemerintahan Amerika Serikat menugaskan kepada Departemen Perdagangan untuk menentukan transaksi mana yang akan dilarang berdasarkan arahan dan mentargetkan QQ Wallet Tencent Holdings Ltd. dan pembayaran WeChat.
Langkah itu bertujuan mengekang ancaman terhadap orang Amerika Serikat yang ditimbulkan oleh aplikasi perangkat lunak China, yang memiliki basis pengguna besar dan akses ke data sensitif.
Delapan aplikasi China dilarang digunakan di Amerika Serikat terhitung Selasa, 5 Januari 2021, yaitu Alipay, CamScanner, QQ Wallet, SHAREit, Tencent QQ, VMate, WeChat Pay, dan WPS Office”
Di dalam mengeksekusi kebijakan, Presiden Amerika Serikat, memberikan kesempatan 45 hari kepada Departemen Perdagangan, untuk mempersiapkan hal-hal teknis sebagai konsekuensi logis pelarangan pemakaian 8 aplikasi milik China.
Kendati demikian, otoritas yang berwenang di lingkungan Departemen Perdagangan Amerika Serikat, memastikan seluruh hal teknis sudah rampung sebelum 20 Januari 2021, untuk langsung dieksekusi.
Setiap transaksi yang dilarang oleh administrasi Pemerintah Amerika Serikat, kemungkinan akan menghadapi tantangan pengadilan seperti yang dilakukan Departemen Perdagangan ketika perintah yang melarang transaksi dengan WeChat dan TikTok diblokir oleh hakim federal.
Pejabat lain mengatakan perintah itu mencerminkan tindakan Presiden Amerika Serikat Donald John Trump sebelumnya terhadap aplikasi milik China, WeChat dan TikTok yang berusaha memblokir beberapa transaksi yang telah diblokir oleh Pengadilan Amerika Serikat.
Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Wilbur Ross, menegaskan siap mengeksekusi kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald John Trump, untuk melindungi privasi dan keamanan orang Amerika dari ancaman yang ditimbulkan Partai Komunis China. (Aju)