JAKARTA (Independensi.com) – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengambil satu langkah maju dalam usaha pencalonan sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 dengan melakukan pemaparan di hadapan Komisi Future Host IOC pada Rabu (3/2/2021).
Dalam pemaparan kedua ini, KOI mendapat dukungan dari pemangku kepentingan lain, yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian BUMN, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Sedangkan Komisi Future Host IOC dipimpin langsung ketuanya, Kristin Kloster Aasen bersama delapan anggota IOC lain.
Dalam pemaparan, KOI mengajukan kota Jakarta sebagai kandidat tuan rumah selain sebagai ibukota negara, juga didukung kawasan penunjang di sekitarnya yang mumpuni menggelar ajang olahraga kelas dunia. Hal ini telah terbukti sebagai bagian penting kesuksesan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018.
“Indonesia 2032 akan menjadi katalisator bagi seluruh generasi, baik dari Indonesia, Asia, maupun dunia, di mana kami dapat menunjukkan bagaimana sebuah kota seperti Jakarta dapat kembali bangkit dengan memanfaatkan teknologi, usaha yang berkelanjutan, serta mempertimbangkan generasi berikutnya melalui tindakan yang kami lakukan hari ini,” kata Okto melalui rilisnya, Kamis (4/2/2021).
Dengan tiga pilar utama, yaitu lingkungan, warisan, dan teknologi, sebagai fokus rencana penyelenggaraan, Indonesia menjanjikan Olimpiade 2032 akan menjadi gelaran dengan emisi nol karena akan memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti pemakaian kendaraan listrik untuk sistem transportasi, baik publik maupun pribadi dan semua pengembangan ini akan menjadi warisan yang ditinggalkan oleh penyelenggaraan Olimpiade 2032.
Pemaparan tersebut juga menampilkan video dari Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani.
Setelah mendengarkan pemaparan dari Indonesia, para anggota IOC menyambut dengan antusias. Aasen mengatakan pemaparan tersebut sangat meyakinkan karena mendapatkan dukungan kuat dari seluruh pemangku kepentingan. Anggota IOC lainnya, Kolinda Grabar-Kitarovic dari Kroasia menyebut slogan Gravity of Asia sangat menarik dan ingin melihat bagaimana Indonesia melibatkan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara dalam pelaksanaan Olimpiade 2032.
Sementara itu, anggota IOC yang juga perwakilan dari Komite Paralimpik Internasional (IPC), Andrew Parson, juga memberi masukan agar Indonesia dapat memasukkan aspek manusia dalam presentasi berikutnya, serta lebih menjelaskan secara detil tentang warisan sosial, terutama untuk generasi muda.
“Kami sangat gembira melihat antusiasme dari anggota Komisi Future Host IOC. Mereka melihat Indonesia sangat serius dalam mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, dan ini adalah sinyal positif. Kami akan membahas masukan-masukan berharga dari anggota komisi untuk dimasukkan dalam pemaparan berikutnya,” kata Okto.