PEKANBARU (Independensi.com) -Pemerintah Kabupaten Siak menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Letjen (Purn) H Syarwan Hamid pada Kamis (25/3/2021) pukul 03.20 WIB di Rumah Sakit Yudhistira Cimahi, Jawa Barat.
Untuk memberi penghormatan tertinggi atas jasa-jasanya, Bupati Siak Alfedri menginstruksikan seluruh OPD dan seluruh Camat serta Kepala Desa se-Kabupaten Siak untuk mengibarkan bendera merah putih setengah tiang selama tiga hari berturut-turut.
Dimaklumkan kepada seluruh pimpinan OPD dan Camat serta Kepala Desa untuk memberikan penghormatan kepada putra terbaik Kabupaten Siak dan tokoh masyarakat Riau H Syarwan Hamid dengan mengibarkan bendera setengah tiang mulai 25-27 Maret 2021 di masing-masing OPD, pesan Bupati Siak Alfedri melalui WhatsApp grup.
Alfedri kepada Independensi.com melalui whatsaap mengungkapkan, belasungkawa sebesar-besarnya karena berpulangnya mantan Mendagri di – era Presiden BJ Habibie itu ke sisi Allah SWT.
Menurut Alfedri, berkat perjuangan Syarwanlah sejumlah daerah di Provinsi Riau termasuk Kabupaten Siak dimekarkan dan berkembang seperti sekarang.
Kami turut berduka sedalam-dalamnya kepada almarhum, semoga segala pengabdian dan amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.
“Berkat jasa beliaulah Kabupaten Siak mekar dan merasakan otonomi daerah,” kata Alfedri.
Sebagaimana diketahui, putra terbaik Riau Letnan Jenderal (Pun) Syarwan Hamid meninggal di usia 77 tahun.
Mantan menteri dalam negeri (Mendagri) di era pemerintahan Presiden BJ Habibie itu, menghembuskan nafas terahir karena penyakit jantung Kamis, (25/3) pukul 03.20 Wib di Rumah Sakit Yudhistira – Cimahi, Jabar.
Almarhum dimakamkan dengan upacara Militer di taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta, Kamis (25/3/2021) siang.
Semasa hidupnya, Syarwan Hamid boleh dikatakan menjadi sosok kebanggaan Riau. Putra Riau kelahiran Dusun Pusako, Kabupaten Siak Provinsi Riau 10 November 1943 itu, sebelum dipercaya sebagai mendagri, lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1966 itu, di tahun 1996 dipercaya menjabat Kassospol ABRI dengan pangkat Letnan Jenderal.
Tokoh masyarakat Riau yang terkenal keras dan prinsip itu, pernah mengemban beberapa jabatan, seperti Kasrem 063/SGJ tahun 1985.
Kemudian menjabat Kapendam III/Siliwangi tahun 1986, Pardor Sarli Dispenad pada 1988 dan Asisten Teritorial (Aster) Kodam Jaya 1989. Setelah itu Syarwan Hamid dipercaya mengemban jabatan Danrem 011/Lilawangsa Aceh 1990. Setelah berhasil mengatasi pemberontakan GAM (Gerakan Aceh Merdeka), Syarwan dipercaya menjabat Kadispen TNI AD.
Selaku putra jati Riau, Letjen (Purn) Syarwan Hamid pernah di anugerahi gelar Datuk Lela Seri Negara, gelar adat dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau pada 20 November 2000.
Tapi gelar Datuk Lela Sari Negara itu dikembalikan Syarwan ke LAM Riau pada Rabu, 19 Desember 2018. Pengembalian gelar itu dilakukan Syarwan, karena tidak setuju LAM Riau Sabtu (15/12/2018) memberi gelar Datuk Seri Setia Amanah kepada Presiden RI Joko Widodo.
Saat itu, Syarwan Hamid mengaku tidak mudah baginya untuk melepas gelar yang pernah di sematkan LAM Riau padanya.
Namun sebagai bentuk protes karena LAM Riau memberi gelar pada Presiden Joko Widodo yang menurut Syarwan merupakan pelecehan terhadap marwah Melayu.
Saat pengembalian gelar, Syarwan Hamid didampingi ratusan warga di ikuti berbagai elemen seperti LMB, GMMK, FPI, PETA.
Kesehatan Syarwan Hamid sebenarnya sudah diketahui menurun beberapa bulan terahir, namun tidak membuat Syarwan surut menyemangati para pemuda Melayu.
Sebagaimana diketahui, Februari 2021 lalu, Syarwan Hamid dengan gelar Datuk Panglima Besar Laskar Melayu Bersatu (LMB), masih melantik kepengurusan LMB Riau. Menurut Syarwan Hamid, Laskar Melayu Bersatu adalah Organisasi Kemasyarakatan yang berperan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. (Maurit Simanungkalit)