LAM Riau Merasa Dilecehkan

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) – Perwakilan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau merasa dilecehkan serta diperlakukan tidak adil.

Karena hanya satu orang perwakilannya yang diperbolehkan mengikuti rapat panitia kerja (Panja) Migas Blok Rokan, Riau di gedung DPR RI, Selasa (9/2).

Beberapa perwakilan yang tidak di ijinkan masuk, sempat membuat gaduh  dengan pihak keamanan DPR, dan ber-argumentasi dengan Indra Agus, Kepala Dinas ESDM Riau.

LAM Riau merasa di lecehkan dan diperlakukan tidak adil. Agenda Panitia Kerja DPR RI membahas Migas yang ada di perut bumi Riau, namun utusan LAM Riau hanya 1 orang yang di perkenankan masuk, sedangkan perwakilan yang datang dari Riau banyak.

Meskipun keributan sudah mereda, mereka juga tidak di perkenankan masuk dalam rapat yang berlangsung tertutup itu.

Rasa kecewa itu disampaikan Datuk Jhondasa Timbalan Panglima Punggawa LAM Riau.

Seharusnya utusan LAM Riau yang berhak mendampingi Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution dalam Rapat Panja Migas dimana peserta hanya terdiri dari 15 orang. Ini tidak adil, selama ini Pertamina, Chevron yang menjadi operator disana, kami masyarakat adat tidak dapat apa-apa.

Selama ini, kata Datuk Jhondasa Timbalan Panglima Punggawa LAM Riau, hasil dari kegiatan eksplorasi minyak di Blok Rokan, sangat sedikit memberi kontribusi keuntungan bagi masyarakat adat.

Sehingga pada kesempatan alih kelola Blok Rokan pada Agustus 2021 mendatang, LAM Riau sangat berharap dapat memiliki saham disana.

“Hearing dengan Komisi VII inilah kesempatan untuk menyampaikannya,” ujar Datuk Jhondasa.

Menanggapi keributan yang terjadi di luar gedung Komisi VII DPR RI yang dilakukan perwakilan LAM Riau karena merasa kecewa tidak di perkenankan masuk,  Ketua DPH LAM Riau Datuk Syahril Abu Bakar melalui telepon seluler kepada Independensi.com mengatakan, pembatasan jumlah perwakilanj peserta rapat LAM Riau menghadiri dengar pendapat dengan Komisi VII berkaitan dengan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.

Dalam agenda rapat ini, pesertanya memang di batasi, tempatnya sangat terbatas sesuai dengan protokol kesehatan yang telah digariskan tim satgas covid-19 DPR RI.

“Maaf ya, rapat akan segera dimulai,” ujar Syahril sambil menjelaskan peserta rapat yang hadir antara lain, Panja Migas Komisi VII DPR RI, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Tokoh Masyarakat Riau, Lam Riau, Kepala SKK Migas, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Direktur Utama PT PGN Tbk dan Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia. (Maurit Simanungkalit)