JAKARTA (IndependensI.com) – Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman Kesra Suharti mengatakan, 496.450 lansia di DKI Jakarta telah mengikuti program vaksinasi Covid-19. Menurutnya, jumlah tersebut yang tertinggi di Indonesia.
“Capaian vaksinasi Covid-19 untuk lansia DKI Jakarta mencapai 496.450 orang. Artinya capaian ini menjadi yang terbanyak dibanding daerah lain di Indonesia,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (11/4/2021).
Suharti mengatakan, untuk wilayah Jakarta Pusat sendiri hampir seluruh lansia telah menjalani vaksin, yakni menyentuh angka 95,31 persen. Sedangkan di Kepulauan Seribu sudah mencapai 62,73 persen.
Menurut Suharti, capaian tinggi ini bisa didapatkan karena pihaknya menggelar vaksinasi di tingkat kecamatan hingga kelurahan. Dia menyebut program ini dengan nama sentra vaksinasi, yakni menggelar vaksin di luar puskesmas dan rumah sakit.
“Sentra vaksinasi ini lebih diminati lansia karena lebih dekat dengan rumah dan bisa bersama teman-teman dari lingkungan masing-masing. Tentunya juga ditambah sentra vaksinasi besar yang dibantu oleh Kemenkes dengan SDM gabungan dari pemerintah pusat dan daerah,” ujar Suharti.
Dia menyebut pihaknya juga melibatkan pihak swasta untuk dijadikan lokasi vaksinasi. Terkait sistem pendaftaran, dia menyebut lantaran tak semua lansia familiar dengan sistem online, maka data menggunakan data dari dinas pendudukan dan pencatatan sipil (dukcapil).
Setelah itu pihaknya meminta kepada aparat di daerah seperti ketua RT untuk memberitahu kepada para lansia terkait waktu dan lokasi penyuntikan vaksin.
“Kami mengupayakan dalam satu RW divaksinasi di lokasi yang sama untuk kemudahan pengelolaan di lapangan,” kata dia.
Sedangkan untuk warga yang belum terjadwal karena tidak memiliki KTP DKI atau yang lokasinya jauh karena alamat domisili berbeda dengan alamat KTP tetap dimungkinkan divaksinasi, baik dengan mendaftar melalui online maupun melaporkan diri ke ketua RT.
“Kami juga melakukan komunikasi secara intensif dengan tim pusat untuk mendapatkan secara rutin data lansia yang sudah divaksinasi untuk kemudian dipadankan dengan data Dukcapil untuk memonitor lansia yang belum divaksinasi untuk kemudian diinformasikan ke bawah,” kata Suharti.
Suharti mengatakan, Pemda DKI Jakarta juga menyediakan fasilitas transportasi dengan Bus Sekolah dan TransJakarta untuk wilayah-wilayah yang lokasi vaksinasinya cukup jauh. Kelurahan serta RT/RW pun menyiapkan dukungan transportasi termasuk penjemputan lansia menggunakan sepeda motor.
“Pemda DKI Jakarta juga melakukan kolaborasi dengan pihak swasta, di antaranya ojek online untuk memberikan kemudahan berupa biaya gratis atau pemotongan biaya pengantaran lansia ke lokasi vaksinasi,” kata dia.