Polisi Kedepankan Sikap Persuasif Tindak Masyarakat yang Nekat Mudik Lebaran

Loading

JAKARTA (IndependensI) – Meski pemerintah telah melarang masyarakat melakukan mudik pada Idul Fitri tahun 2021. Namun, diyakini masih ada saja masyarakat yang tetap nekat pulang ke kampung halaman mereka. Hal ini menuntut aparat keamanan untuk bertindak tegas kepada masyarakat yang nekat mudik.

Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono mengatakan, pihaknya  akan mengedepankan sikap persuasif saat terjadi pelanggaran larangan mudik pada 6-17 Mei 2021. Dia memastikan, anggotanya akan bertindak humanis saat meminta pemudik putar balik.

“Operasi ini operasi kemanusiaan, tindakan kami ialah persuasif humanis. Operasi Ketupat 2021 ini nanti dilaksanakan tanggal 6-17 Mei selama 12 hari,” kata Istiono dalam keterangan persnya, Kamis (15/4/2021).

Isitono merinci, total akan ada 333 titik penyekatan yang dijaga ketat oleh anggotanya. Mereka tersebar di mulai dari Lampung hingga Bali, termasuk jalur kecil dan alternatif.

“Selama masa tersebut kepolisian bakal memutarbalikkan kendaraan yang mencoba melintas di posko penyekatan yang sudah disiapkan. Tujuannya, agar tidak ada masyarakat yang lolos dan melakukan mudik selama masa pandemi virus corona (Covid-19),” tegas dia.

Istiono menambahkan, pihaknya telah mulai melakukan pantauan terhadap ratusan titik itu. Mulai dari sekitaran Jakarta dan Bekasi, serta antisipasi jalur tikus sudah dikondisikan menjelang tanggal pelarangan.

“Ya sudah saya cek dari Jakarta, Bekasi, di mana titik penyekatan akan dilaksanakan. Beberapa titik jalur alternatif maupun jalur tikus yang sudah diantisipasi di masing-masih polres dari Bekasi perbatasan kota, perbatasan kabupaten sudah dibangun dan dilaksanakan,” imbuhnya.