Indef : Sebaiknya Pemerintah Koreksi Target Pertumbuhan Ekonomi

Loading

JAKARTA (Independensi.com) –Institute of Development of Economics and Finance (Indef) menyarankan pemerintah untuk merevisi proyeksi ekonomi tahun 2022.

Direktur Program Indef, Esther Sri Astuti mengatakan, penanganan Covid-19 di Indonesia masih belum maksimal sehingga kemungkinan besar target yang ditetapkan akan meleset.

“Jika menargetkan 5 persen, itu terlalu optimis. Kalau saat pandemi ini ditargetkan 5 persen, mohon bisa dikoreksi,” ujar Esther dalam webinar Kajian Tengah Tahun Indef 2021, Rabu (7/7/2021).

Lanjut Esther, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebelum pandemi melanda saja hanya berada di kisaran 5 persen. Oleh karenanya, mencapai angka yang sama saat pandemi belum selesai dan ekonomi masih mengalami pemulihan menjadi hal yang sulit dilakukan.

Selain itu, secara keseluruhan penyaluran kredit masih tertahan karena risikonya masih tinggi, beriringan dengan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat.

Hal ini disebabkan karena tingkat konsumsi masyarakat yang berkurang untuk berjaga-jaga di masa ketidakpastian.

“Dan kita lihat juga risiko kredit ini ditunjukkan dengan NPL (non performing loan) yang secara agregat nilainya masih tinggi,” ujar Esther.