Laris Manis Diserap Pasar, Right Issue BRI Cetak Sejarah Baru

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) baru saja sukses mencatatkan sejarah bagi industri pasar modal nasional usai hampir semua Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias right issue yang diterbitkannya laris manis diborong pelaku pasar. Berdasarkan catatan proses right issue yang dilakukan, sedikitnya 27,48 miliar HMETD ludes terserap pasar untuk dieksekusi menjadi saham baru, dan hanya menyisakan 732 juta HMETD saja yang belum tereksekusi. Dari sana, BRI berhasil mengantongi modal baru hingga Rp93,43 triliun, sekaligus tercatat sebagai right issue terbesar di Asia Tenggara, menggeser catatan right issue paling jumbo sebelumnya yang dipegang oleh Singapore Airline yang mampu mengumpulkan modal sebesar Rp82 triliun dari right issue yang dilakukannya.

Perusahaan Sekuritas CGS CIMB dalam risetnya, Kamis (23/9), menyatakan optimismenya bahwa aksi korporasi bank ‘pelat merah’ itu memang bakal sukses besar. Penilaian tersebut didasarkan pada fakta bahwa semua investor minoritas dengan porsi mencapai Rp42 triliun terkonfirmasi tertarik untuk menebus haknya (fully subscribed). Jika nantinya keseluruhan rights issue terserap maka rasio dividen yang dibayarkan (dividend payout ratio/DPR) BRI bakal meningkat di tahun 2021 hingga 2023 mendatang, yaitu mencapai 6 persen hingga 10 persen, dengan menggunakan asumsi harga penutupan perdagangan Rabu (23/9) di Rp3.610 per saham.
Tak hanya itu, CGS CIMB juga menyebut BRI sebagai salah satu pilihan utama emiten sektor bank dengan profil risk-reward yang menarik. Pasalnya, total ekuitas BRI pasca right issue dalam tiga tahun ke depan bakal melonjak, dengan laju masing-masing sebesar delapan persen, enam persen dan tiga persen. Sementara rasio profitabilitas sebagai salah satu tolok ukur kemampuan perusahaan mendapatkan laba (profit) juga turut membaik. Dalam riset disebutkan bahwa Return on Asset (RoA) BRI diperkirakan bakal kembali ke level tertinggi, yaitu tiga persen, sedangkan Return on Equity (RoE) bahkan bisa menyentuh 19 persen pada tahun 2024 mendatang.

(TSP)