Jangan Pelaksanaan Renovasi Gereja Dibungkus Jadi Ajang Korupsi

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) – Proses pelaksanaan renovasi beberapa gereja di daerah Palas, Rumbai, Pekanbaru, mengundang perhatian dari berbagai pihak. Betapa tidak, informasinya, kontraktor melaksanakan pekerjaan tanpa  didukung SPK (Surat Perintah Kerja).

Plang proyekpun tidak ada ditemukan. Lazimnya, jika SPK belum ada, hampir dapat dipastikan tidak akan turun SPM (Surat Perintah Membayar). Pertanyaannya, bagaimana nanti nasib gereja yang saat ini sedang di renovasi ?

Sebagaimana diketahui, saat ini, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan renovasi terhadap beberapa gereja menggunakan APBD Kota Pekanbaru TA 2021 di daerah Palas – Pastoran, Rumbai.

Anggarannya begitu besar, di gelontorkan lewat bantuan sosial  (bansos) hasil pokok pikiran (Pokir) Krismat Hutagalung anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Partai Hanura.

Setiap gereja menerima bantuan sosial (bansos) senilai Rp 200 juta dalam bentuk fisik.

Kepastian anggaran itu disampaikan Krismat Hutagalung sebagaimana diberitakan riau  persada.com. Namun dari beberapa gereja yang di renovasi, baru HKBP Moria Resort Philadelpia Palas  yang sudah selesai.

Hal itu disampaikan St L Manullang dan St TP Siadari tokoh masyarakat Palas – Rumbai saat dihubungi Independensi.com, Sabtu, (2/10/2021) di Pekanbaru.

Menurut kedua tokoh ini, beberapa gereja di daerah Palas turut di renovasi menggunakan APBD Kota Pekanbaru TA 2021.

Seperti GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia) Estomihi Palas, GKKD (Gereja Kristen Kemah Daud) Jl Megawati Pastoran,  GKPPD (Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi), HKBP Moria Resort Philadelpia – Palas, HKI Resort Palas, HKBP Jl Damai – Palas, GBI Hosanna Jalan Pastoran –  Palas, GKPA Palas  dan lain-lain.

Sayangnya, jika dilihat secara kasat mata fisik gereja yang direnovasi, kemungkinan besar nilainya sangat jauh dari apa yang didengung-dengungkan Krismat Hutagalung anggota DPRD Pekanbaru dari Partai Hanura. Coba dihitung bangunan pondasi di Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD) Jl Megawati Pastoran-Palas.

Ukuran pondasi bentuk ring balok hanya sekitar 12 x 24 meter, apakah anggarannya masuk akal jika disebut  menelan biaya Rp 200 juta, ujar Siadari dengan nada tanya.

Sama halnya di Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD), kata Manullang menimpali. Di atas pondasi yang sebelumnya sudah lama dibangun, informasinya, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas PUPR TA 2021 membangun 8 buah tiang. Sejak tiang tersebut di tancapkan, menurut majelis gereja GKPPD, hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.

Artinya, membangun 8 buah tiang, terlalu naif kalau nilainya disebut menghabiskan anggaran sekitar Rp 200 juta.

Selain  pelaksanaan pembangunan 2 buah gereja tersebut (bangunan pondasi GKKD dan bangunan 8 buah tiang di GKPPD), masih banyak lagi renovasi gereja yang disebut-sebut menggunakan dana APBD Kota Pekanbaru TA 2021. Kita berharap, agar pelaksanaan renovasi gereja dilaksanakan dengan baik hingga tuntas.

Niat baik Pemko Pekanbaru membantu renovasi beberapa gereja lewat bantuan sosial (bansos), agar dimanfaatkan se-efektif mungkin.

“Jangan pelaksanaan renovasi gereja, dibungkus untuk ajang korupsi,” ujar Manullang yang juga diamini Siadari.

Sebelumnya, Suparmi Ester (30) jemaat GKKD di komplek gereja Jl Megawati Pastoran-Palas kepada Independensi.com mengakui bahwa, pondasi yang dibangun beberapa bulan lalu di depan gerejanya menggunakan dana bantuan Pemko Pekanbaru.

Kepastian berapa dana yang dibutuhkan untuk membangun pondasi ukuran  sekitar 12 x 24 meter tersebut kurang diketahui, karena yang mengawasi adalah Pdt Hendrik Samosir. Kabar-kabarnya, anggarannya Rp 200 juta, namun untuk kepastiannya, silahkan hubungi pendeta Hendrik Samosir, ujar Suparmi istri Halawa ini sambil berlalu.

Ditempat terpisah, pimpinan HKBP Moria Resort Philadelpia – Palas Pdt Jeffry H Sihombing STh  saat dihubungi melalui telepon selulernya, mengakui pekerjaan renovasi yang menggunakan APBD Kota Pekanbaru TA 2021 sudah selesai dikerjakan.

Seperti renovasi menara beserta reliefnya, renovasi atap, piri-piri bagian samping, hingga cat plafon bagian dalam gereja sudah selesai dikerjakan.

Saat ditanya apakah sudah ada penandatanganan serah terima pekerjaan dengan pihak PUPR, menurut Pdt Jeffry H Sihombing, pihaknya belum ada menanda tangani dalam bentuk apapun.

Sementara Arfan, kontraktor yang melaksanakan sebagian besar renovasi gereja di daerah Palas hingga Pastoran – Rumbai saat dihubungi melalui whatsaap untuk menanyakan apakah pekerjaannya sudah selesai, tidak dijawab.

Akan halnya Kadis PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nst saat dikonfirmasi untuk menanyakan apakah SPK hingga SPM renovasi beberapa gereja di daerah Palas tersebut sudah diterbitkan, serta berapa biaya yang di anggarkan dalam APBD Kota Pekanbaru TA 2021 untuk renovasi setiap gereja, tidak dijawab. (Maurit Simanungkalit)