Krismat Hutagalung

Kawasan Industri Tenayan Belum Diminati Investor

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) –Setelah sekitar 1,5 tahun berjalan Pemko Pekanbaru mempercayakan pengelolaan Kawasan Industri Tenayan (KIT) pada PT Sarana Pembangunan Pekanbaru, hingga saat ini belum menunjukkan hasil. Karena belum ada investor yang bersedia menanamkan modal atau buka usaha di kawasan itu. Hal itu disampaikan Krismat Hutagalung STh, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru menjawab pertanyaan Independensi.com di Pekanbaru.

Lebih lanjut Krismat menjelaskan, setelah Komisi I DPRD Pekanbaru turun ke lapangan belum lama ini, hasil yang didapatkan bahwa, PT SPP selaku leading sektor marketing KIT, sepertinya belum mampu sebagai ‘sales’, dalam hal mensosialisasikan KIT keluar. Karena hingga saat ini, belum ada investor yang bersedia atau tertarik masuk KIT.

Hal ini akan kita sampaikan dengan Walikota Pekanbaru, apakah perlu dilakukan langkah-langkah evaluasi, dimana masalahnya, apakah PT SPP gagal sebagai ‘sales’.

“Sarana pendukung sudah ada, pelabuhan di depan mata dan lain-lain, kenapa PT SPP belum mampu menghadirkan investor di KIT,” ujar Krismat dengan nada berapi-api.

Ditanya tentang permasalahan lahan KIT, menurut Krismat, hingga saat ini masih ada warga yang melakukan klaim.  Ada yang mengatas namakan lahan pribadi maupun kelompok. Seperti kelompok tani Tenayan Indah, kelompok Atan Diah, kelompok Said Usman dan lain-lain. Menurut Krismat, warga yang datang diarahkan menempuh jalan mediasi dengan Tim Yustisia yang dibentuk Pemko Pekanbaru.

Saat turun ke lokasi KIT, Komisi I DPRD Pekanbaru terdiri dari Doni Saputra (Ketua), Krismat Hutagalung (Wakil Ketua), Isa Lahamid (Anggota), Firmansyah (Anggota) dan Ida Yulita Susanti (Anggota). Saat itu Komisi I didampingi Kadis Pertanahan Kota Pekanbaru Ir H Dedi Gusriadi MT, Kadisperindag Drs Ingot Ahmad Hutasuhut, Dirut PT SPP Heri Susanto, Camat Tenayan Raya Indah Vidia Astuti dan Lurah Kawasan industri Tenayan (KIT) Alwis.

Ditempat terpisah, Pengamat Perkotaan yang juga anggota DPRD Riau Mardianto Manan kepada Independensi mengatakan, hendaknya PT SPP membuat program yang terukur dengan baik dan jeli melihat peluang ke depan dalam mengelola Kawasan Industri Tenayan (KIT). Harapan Pemko Pekanbaru bahwa PT SPP harus mampu mengelola KIT secara optimal agar dapat hasil sesuai yang diharapkan.

Nyatanya hingga saat ini, PT SPP belum menunjukkan hasil dari kinerjanya, dimana belum ada investor yang bersedia melirik KIT. Kurang jelas kita ketahui, apakah hal itu sebagai tanda ketidak mampuan PT SPP menjual KIT keluar, sehingga harapan Pemko Pekanbaru masih tinggal harapan. “Untuk itu, jika DPRD Kota Pekanbaru melihat PT SPP belum berhasil menunjukkan kinerja di KIT, sebagai fungsi sosial kontrol harus menyampaikannya kepada Walikota Pekanbaru,” tegas Mardianto.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Pekanbaru sangat berharap pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP, agar memulai pelaksanaan pembangunan di Kawasan Industri Tenayan (KIT) Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru. Pemko meminta PT SPP mengoptimalkan peran dalam pengembangan KIT.

Hal itu disampaikan Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus MT usai penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) penyerahan lahan Kawasan Industri Tenayan (KIT) sebagai tindak lanjut Peraturan Daerah (Perda) Penyerahan Lahan KIT kepada perusahaan PT SPP.

Saat itu Firdaus menjelaskan, untuk menyiapkan pembangunan infrastruktur dasar Kawasan Industri Tenayan (KIT), dibutuhkan anggaran sekitar Rp 1,8 triliun. Dan setelah beroperasi nanti, diharapkan KIT akan berkontribusi ke negara hingga belasan triliunan rupiah setiap tahun. Untuk itu diharapkan perusahaan daerah dapat merealisasikan kemitraan ataupun langkah-langkah konkrit di kawasan industri tersebut.

Persiapan legal administrasi yang diperlukan untuk pengembangan KIT, semuanya sudah di siapkan. Tidak jauh dari kawasan sudah dibangun PLTU dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) sebagai sarana pendukung juga sedang dibangun. Pembangunan yang sudah berjalan antara lain pembangunan jalan, air, listrik dan telekomunikasi yang disingkat Jalita.

Kawasan industrfi ini berada di koridor outer ringroad kota Pekanbaru, yang nantinya akan terhubung dengan pintu tol Pekanbaru – Dumai, dan juga nanti akan terhubung dengan pintu tol Pekanbaru – Jambi. “Kawasan Industri Tenayan yang saat ini memiliki luas lahan 266 hektar, sangat strategis karena berada di bantaran Sungai Siak,” ujar Firdaus.

(Maurit Simanungkalit)