Harga Batubara Melonjak, Laba Bersih SIG Merosot 9,7 Persen

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – PT Semen Indonesia Tbk alias Semen Indonesia Group (SIG) baru saja mengumumkan hasil kinerjanya per triwulan III/2021 ini. Hasilnya, perusahaan dengan kode saham SMGR itu meraup laba bersih sebesar Rp1,39 triliun di sepanjang sembilan bulan tahun ini. Capaian tersebut terhitung susut 9,7 persen dibanding realisasi laba bersih SIG pada periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp1,54 triliun. Sedangkan secara pendapatan, pada triwulan III/2021 ini SIG dilaporkan berhasil meraup Rp25,33 triliun, atau turun tipis sebesar 1,13 persen dibanding realisasi pada periode sama tahun 2020 yang sebesar Rp25,62 triliun. Perolehan pendapatan terutama ditopang oleh penjualan semen yang mencapai Rp20,5 triliun, susut tipis dibanding sebelumnya Rp21,04 triliun. Sementara penjualan terak justru melesat dari semula Rp2,2 triliun menjadi Rp2,68 triliun untuk perbandingan periode yang sama.

Namun demikian, meski mengalami penurunan di sejumlah indikator, manajemen SIG mengklaim bahwa pandemi COVID19 sejauh ini tidak menimbulkan kerugian yang signifikan dalam kinerja perusahaan. “Manajemen akan terus memantau perkembangan pandemi Covid-19 dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko dan ketidakpastian yang mungkin muncul di masa mendatang,” ujar manajemen, sebagaimana tertulis dalam laporan keuangan perusahaan. Justru, tekanan terhadap kinerja industri semen datang dari lonjakan harga batubara yang notabene merupakan sumber energi utama dalam proses produksi semen dengan porsi mencapai 30 persen dari keseluruhan biaya produksi. Tekanan ini disuarakan oleh Asosisasi Semen Indonesia (ASI) dan dikonfirmasi juga oleh PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), produsen semen Dynamix, yang notabene juga merupakan anak usaha dari SIG. “Tak hanya (industri) semen, tapi para pengguna batu bara lainnya, seperti tekstil dan kertas, kini juga khawatir atas kenaikan harga dan keamanan pasokan batu bara yang tersedia. Dengan bersinergi bersama SIG, kami berusaha tetap memenuhi kebutuhan pelanggan untuk perumahan dan proyek-proyek konstruksi baik swasta maupun pemerintah,” ujar Direktur Utama SBI, Aulia Mulki Oemar, dalam kesempatan terpisah.