JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Unum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Prasarana Air Baku di lokasi Persemaian Modern Rumpin, di Kecamatan Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Prasarana air baku tersebut dimanfatkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi bibit-bibit pohon dengan skala besar yang direncanakan untuk program rehabilitasi lahan kritis dan penghijauan daerah aliran sungai.
“Ini merupakan hal baru bagi Kementerian PUPR, karena biasanya air baku disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri, tetapi prasarana kami bangun untuk proses penyemaian bibit-bibit pohon di Pusat Persemaian Modern Rumpin,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Menteri Basuki mengatakan, ke depannya Kementerian PUPR akan lebih intensif berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membangun Nursery Centre yang sangat penting sebagai upaya rehabilitasi lahan kritis dan mengurangi risiko bencana.
“Sebagian besar bencana di Indonesia terkait dengan hidroklimat, ditambah dengan perubahan iklim dapat memicu terjadinya banjir dan tanah longsor terutama di tempat-tempat dengan perubahan tata guna lahan tinggi dan daerah aliran sungai kritis” terang Endra S. Atmawidjaja Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri & Lingkungan. Kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Kementerian LHK ini semoga bisa memberikan hasil positif, tambah Endra.
Sementara Direktur Air Tanah dan Air Baku Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Iriandi Azwartika mengatakan, pemanfaatan air baku bagi bibit-bibit tanaman di Rumpin ini dialirkan dengan menggunakan pompa dari intake. Setelah beberapa saat diendapkan, air dipompa kembali menuju unit filtrasi.”Metoda ini digunakan untuk menyaring air sehingga bersih dari bakteri dan berkurang turbidity nya sehingga lebih sesuai karakteristiknya untuk mengairi benih tanaman,” ungkap Iriandi Azwartika.
Selanjutnya Iriandi Azwartika menambahkan, sesuai arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, prasarana air baku serupa juga rencanannya akan dibangun di Kalimantan Timur dan di sekitar kawasan strategis pariwisata nasional Danau Toba, Sumatera Utara, Labuan Bajo, NTT, Mandalika, NTB, dan Likupang, Sulawesi Utara.
Pembangunan Prasarana Air Baku di Persemaian Rumpin Bogor ini mencakup pembangunan intake, pompa berkapasitas 3×10 liter/detik, kolam penampungan (water pond), pipa intake, unit filtrasi berkapasitas 11 m3, tangki Air berkapasitas 640 m3, sumur bor dan jalan akses kolam.
Pembangunan senilai Rp11,9 miliar ini dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung – Cisadane sejak 6 Juli 2021 hingga 27 Desember 2021 dengan kontraktor pelaksana PT. Rafa Karya Indonesia. Saat ini progres konstruksinya telah mencapai 97%.
Air baku yang dibutuhkan untuk persemaian sebesar 800 m3/hari yang dibagi menjadi tiga sesi, yaitu pagi hari 200 m3, siang hari 400 m3, dan sore hari 200 m3.
Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat juga memberikan dukungan prasarana melalui perkerasan/pengaspalan jalan di dalam kawasan pusat persemaian.
Pusat Persemaian Modern Rumpin di lahan seluas 15 hektar ini, sebagai role model pemulihan lingkungan melalui pendekatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL). Persemaian ini mampu menyediakan bibit dengan skala besar, yaitu berupa bibit pohon Sengon, Mahoni, Jati, dan Eucalyptus Pelita yang dapat dimanfaatkan untuk pemulihan lahan-lahan kritis.
Hadir pada kesempatan tersebut Dirjen Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Air Tanah dan Air Baku Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Iriandi Azwartika, Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Hery dan Kepala BBPJN Jabar – DKI Wilan Oktavian. (wst)