Kader Bakar Atribut Partai Demokrat

Mengaku Dizalimi AHY, Auzar Keluar dari Partai Demokrat

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) –Asri Auzar Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau periode 2017 – 2022, mengaku dizalimi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Seharusnya masa tugas saya sebagai Ketua DPD PD Provinsi Riau, baru berahir pertengahan tahun 2022, namun hari ini dilakukan musda (Musyawarah Daerah) yang tidak diketahui musda apa namanya.

“Sayapun tidak tahu apa namanya, apakah Musdalub atau musda,” kata Asri Auzar kepada wartawan di kantor DPD Partai Demokrat Provinsi Riau Jl Arifin Achmad Pekanbaru, Rabu, (1/12/2021) sore.

Kita kemarin sama –sama berjuang dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, untuk mempertahankan partai berlambang mercy besutan Soesilo Bambang Yudhoyono itu, namun kezalimannya hari ini di tunjukkan kepada Asri Auzar.

Namun demikian lanjut Asri, pihaknya ikhlas menerima apa yang di alaminya, dia hanya berharap kiranya ada balasan dari Tuhan terhadap kezaliman ini.

“Mudah-mudahan Allah akan tahu dan memberi balasan pada orang yang menzalimi saya,” kata Asri Auzar.

Sebagaimana diketahui, Selasa (30/11), DPD Partai Demokrat Provinsi Riau melakukan Musyawarah Daerah (Musda) ke-V di SKA CO Ex Pekanbaru.

Dalam musda yang dihadiri 12 DPC PD se Provinsi Riau itu, Agung Nugroho Wakil Ketua DPRD Riau yang merupakan Ketua DPC PD Kota Pekanbaru, secara aklamasi terpilih menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau.

“Telah terpilih calon tunggal secara aklamasi yaitu Agung Nugroho,” kata Herman Khaeron Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat.

Menyikapi terpilihnya Agung Nugroho secara aklamasi dalam pelaksanaan Musda (Musyawarah Daerah) , sejumlah kader Partai Demokrat di Riau merasa kecewa dan melampiaskan ke-kecewaannya itu dengan membakar atribut partai, mulai kaos, baju dan bendera hingga jas yang dipakainya.

Aksi tersebut digelar di depan Kantor DPD Partai Demokrat Provinsi Riau Jl Arifin  Achmad Pekanbaru, Rabu (1/12) sore.

Aksi membakar kartu anggota, baju dan jas kebesaran Demokrat, dilakukan secara bergantian disaksikan Asri Auzar Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau periode 2017 -2022.

Usai menyaksikan pembakaran atribut partai berlambang mercy itu, Asri Auzar dihadapan puluhan kader dan warga menyatakan mundur dari Partai Demokrat.

Asri menyatakan Musda yang memilih Agung Nugroho sebagai ketua, tidak sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.

Menurutnya, pelaksanaan musda merupakan pengambilalihan secara paksa terhadap posisinya sebagai ketua di partai demokrat yang masa baktinya baru berahir pertengahan tahun 2022.

Seharusnya kata Asri Auzar, pelaksanaan musda itu baru dapat digelar pertengahan tahun depan, sesuai masa jabatannya di DPD Partai Demokrat Provinsi Riau.

Rasa kecewa atas pelaksanaan musda sebelum waktunya,  juga disampaikan kader Partai Demokrat Kamaruzzaman dengan membuka baju dan jaket yang selama ini dibanggakannya.

AHY tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, saya kecewa dan keluar dari Partai Demokrat.

“Saya bakar baju dan atribut yang selama ini saya banggakan,” ujar Kamaruzzaman sambil membuka baju yang dipakinya.

Melihat  Kamaruzzaman membakar baju biru kebesaran Partai Demokrat tersebut, kader lainnya mengikuti dan menumpukkan baju dan kaos diatas tumpukan api unggun yang telah disiapkan.

(Maurit Simanungkalit)