SINTANG (Independensi.com) – Perwakilan Masyarakat dari 4 Kecamatan (Binjai Hulu, Ketungau Hilir, Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu) menggelar aksi protes terhadap Gubernur Kalbar, Sutarmidji dengan menutup jalan yang rusak parah di jalan provinsi menuju perbatasan RI dengan Malaysia, Rabu (15/12) siang.
Aksi penutupan jalan ini berlokasi di Simba Jaya, dan dihadiri anggota polsek Binjai Hulu, anggota Danramil Kelam-Binjai Hulu, perwakilan masa aksi dan beberapa tokoh masyarakat.
Diketahui, aksi penutup jalan ini merupakan bentuk respons masyarakat terhadap pernyataan Gubernur Kalbar saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sintang beberapa hari yang lalu.
Saat Kunker tersebut, Gubernur Sutarmidji meninjau langsung progres pembangunan ruas Jalan Semubuk-Sintang di Kabupaten Sintang, Kamis (9/12). Didampingi Bupati Sintang Jarot Winarno dan beberapa kepala perangkat daerah terkait, rombongan gubernur berangkat dari Pendopo sekitar pukul 08.30 WIB.
“Assalamu’alaikum, Alhamdulilah hari ke 4 di Sintang kami gunakan utk melihat kondisi jln Provinsi segmen Binjai Semubuk pasca banjir. Alhamdulilah tidak begitu bnyk yg rusak, kecuali jembatan. Skrg sdg dikerjakan pembangunan sepanjang 7 Km. Bbrp jembatan yg rusak segera diperbaiki. Aktivitas ekonomi sintang sdh kembali normal”, demikian pernyataan Gubernur Sutarmidji dilansir dari postingan Facebook Bang Midji, pada 11 Desember 2021
Dalam orasinya, koordinator masa Andreas, menyampaikan bahwa masyarakat khususnya di 4 Kecamatan sangat kecewa, lantaran ruas jalan yang rusak tersebut sangat menghambat akses dan mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari.
“Masyarakat sangat kecewa dengan bahasa pak gubernur, Pak Sutarmidji, beliau sudah berkunjung kesini beberapa waktu lalu dan kata beliau jalan Sintang menuju Indung bagus, apanya yang bagus, coba bapak-bapak lihat ini”, ucap Andreas sambil menunjukan kondisi jalan yang rusak parah.
Andreas kembali menegaskan, bahwa Gubernur Kalbar, Sutarmidji sejak pertama menjabat hingga hari ini belum mampu menunaikan janjinya, bahkan Andreas menilai Gubernur Sutarmidji telah membohongi masyarakat, seperti janji pembentukan Provinsi Kapuas Raya serta Kantor Gubernur.
“Untuk wilayah timur, khususnya Sintang jalur perbatasan, Midji bohong. Sejak pertama duduk (baca: jadi gubernur ) dia janji bangun kantor gubernur, mana kantornya”, ujar Andreas.
Dikatakan Andreas dalam aksi tersebut, penutupan jalan ini diberlakukan untuk semua jenis kendaraan dan hanya dibuka untuk urusan tertentu.
“Jalan Sintang – Semubuk – Ketungau kami tutup untuk semua jenis kendaraan, kecuali Ambulance, Rombongan MTQ dan Angkutan anak-anak sekolah, silahkan lewat. Kendaraan bermotor boleh lewat,” tegas Andreas.