Padahal Kabupaten Gresik telah menjadi kawasan strategis dan primadona bagi para investor lokal maupun luar negeri (asing) yang ingin mengembangkan industri.
“Gresik ini industrinya banyak, nilai investasinya juga tinggi. Namun sayangnya penyerapan tenaga kerjanya masih belum tampak memprioritaskan masyarakat lokal,” ujar Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik saat membuka kegiatan, Senin (14/2).
“Banyaknya industri yang berdiri disini (Gresik), sebenarnya menjadi harapan masyarakat agar dapat bekerja. Tapi realitasnya angka penganggurannya masih sangat tinggi, untuk itu kami ajak bapak dan ibu sekalian perwakilan perusahaan untuk bersama-sama mengatasi kondisi ini,” katanya.
Menurut Gus Yani, tingginya angka pengangguran saat ini menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus ditindaklanjuti oleh seluruh stake holder terkait. Untuk itu, ia meminta untuk adanya kolaborasi dan koordinasi yang intens.
“Ini merupakan tanggung jawab bersama, artinya tidak hanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik saja yang dituntut menyelesaikan persoalan yang ada saat ini. Namun juga stake holder dan unsur terkait untuk bisa saling kolaborasi,” tuturnya.
“Dalam mewujudkan upaya tersebut, kami telah membuat kebijakan apabila investor yang ingin mendirikan perusahaan di Gresik, salah satu syarat yang harus terpenuhi adalah penyerapan tenaga kerja lokal,” imbaunya.
“Kedepan saya ingin memastikan bahwa investor yang ingin mendirikan perusahaan di Gresik, maka masyarakat local harus diutamakan. Namun apabila tidak sanggup memenuhi, maka Pemkab Gresik akan mengambil sikap tegas sesuai dengan kewenangan kami,” sambungnya.
“Ini bukan warning, namun saya selaku pemerintah daerah mengajak kepada perusahaan-perusahaan untuk mempunyai sikap peduli kepada pengurangan pengangguran di Kabupaten Gresik,” tegasnya.
Yang paling penting menurut Gus Yani adalah bagaimana pemerintah dan juga pemangku kepentingan serta perusahaan mempunyai kepedulian serta memberi manfaat yang terbaik bagi masyarakat Gresik.
“Intinya Pemkab Gresik, menginginkan keseriusan perusahaan dalam mengentas pengangguran dengan langkah nyata. Bukan kamuflase atau hanya sekedar slogan belaka,” tandasnya. (Mor)