JAKARTA (Independensi.com) – PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi pada tahun 2021 sebesar Rp 1,6 triliun.
Laba bersih Bank Danamon tersebut disanpaikan Presiden Direktur Bank Danamon. Yasushi Itagaki,
pada jumpa pers Kinerja Keuangan Tahun Fiskal 2021 di Jakarta, Rabu (16/2).
Kredit di segmen Enterprise Banking, yang terdiri dari Perbankan Korporasi dan Komersial serta Lembaga Keuangan mencapai Rp 58 triliun atau naik 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan tahun 2020, Danamon juga membukukan pertumbuhan pada giro dan tabungan (CASA) sebesar 11 persen yang kini tercatat sebesar Rp 73 triliun, sehingga rasio CASA meningkat hingga 59,1 persen.
Danamon berhasil membukukan pertumbuhan laba sebesar 56 persen, dan mampu mempertahankan fundamental yang kuat di tengah pandemi dan tantangan ekonomi.
Berbagai investasi di Saluran Digital, IT, Branding, dan Sumber Daya Manusia juga terus ditingkatkan oleh Danamon.
Lembaga pemeringkat global, Moody’s Investor Service, menaikkan peringkat simpanan jangka panjang dan Adjusted Baseline Credit Assessment (BCA) Danamon menjadi Baa1.
Peringkat ini mencerminkan fundamental Danamon yang solid serta dukungan yang kuat dari MUFG sebagai perusahaan Induk Danamon.
“Sebagai bagian dari MUFG, bank terbesar di Jepang dan salah satu lembaga keuangan terkemuka di dunia, kami dapat memanfaatkan kekuatan, keahlian dan jaringan MUFG dalam melayani para nasabah kami. Melalui hubungan kami dengan MUFG, kami dapat mencapai pertumbuhan kredit yang substansial di segmen Enterprise Banking,” jelas Yasushi Itagaki
Selain itu, NPL turun menjadi 2,7 persen, sekaligus mencapai rekor rasio NPL coverage yang tinggi karena manajemen risiko kami yang konservatif, penagihan yang disiplin, dan pemulihan utang.
Kolaborasi yang dilakukan oleh Danamon, Adira Finance, dan MUFG juga menjadi kunci yang memanfaatkan kekuatan dari masing-masing entitas.
Pertumbuhan Kredit
Terlepas dari berbagai tantangan yang ada selama pandemi, Danamon membukukan pertumbuhan kredit sebesar 6 persen di segmen Enterprise Banking, berkat kerja sama dan dukungan dari jaringan global MUFG sebagai salah satu bank terbesar di dunia.
Dalam bidang pembiayaan otomotif, anak perusahaan Danamon, Adira Finance, mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 40 Triliun pada tahun 2021.
Pembiayaan baru pada kuartal terakhir tahun 2021 meningkat sebesar 47 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dan 26 persen lebih tinggi dibandingkan pembiayaan baru pada kuartal ketiga.
Kualitas Aset yang Sehat Danamon berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat teliti serta penagihan dan pemulihan utang yang disiplin selama semester kedua tahun 2021.
Dibandingkan dengan akhir tahun 2020, pada akhir tahun 2021 Non Performing Loan (NPL) gross membaik sebesar 10 basis poin (bps) menjadi 2,7 persen.
Secara bersamaan, sebagai bagian dari upaya untuk memastikan pondasi yang kokoh untuk pertumbuhan di tahun 2021, Danamon secara proaktif meningkatkan provisi, dengan rasio NPL coverage mencapai titik tertinggi baru sebesar 225,6 persen.
Fokus utama Danamon pada pendanaan granular tercermin dari pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA) sebesar 11 persen YoY, mencapai Rp 73 triliun, sementara rasio CASA meningkat 680bps menjadi 59,1 persen.
Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 86% dan Loan to Deposit Ratio di 85 persen menunjukkan tingkat likuiditas Bank yang tinggi.
Rasio Kecukupan Modal Konsolidasi (CAR) Danamon tetap menjadi salah satu yang terkuat di kategorinya. Konsolidasi CAR meningkat menjadi 26,7 persen per akhir tahun 2021, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 25,0%.
Danamon juga terus meningkatkan layanan Danamon Cash Connect dan menyediakan solusi cash management yang disesuaikan untuk nasabah bisnis.
Hampir 80 persen dari semua transaksi saat ini dilakukan melalui channel digital. Peningkatan Fokus pada Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) Danamon memandang hal-hal yang berhubungan dengan keberlanjutan sebagai bagian integral dari bisnis. (hpr)