Ilustrasi. (Dok/Independensi.com)

Bank Bjb Optimistis Hadapi Kelesuan Bisnis Perbankan

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Mengawali tahun 2022 dengan harapan dampak virus Omicron dapat terkendali dan kembali menggeliatnya bisnis perbankan pada triwulan pertama tahun ini, bank bjb semakin optimistis melakukan pelbagai inovasi dan perbaikan kinerja keuangan.

Hal ini terkait dengan berbagai proyek strategis pemerintah yang telah dijalankan kembali, tentunya akan mendorong multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang harapannya dapat memulihkan daya beli masyarakat. Dengan peningkatan daya beli tersebut dapat mendorong aktivitas ekonomi di daerah ataupun nasional.

“Di tengah tantangan ekonomi sebagai dampak kemunculan varian Omicron, bank bjb optimistis di tahun ini. Menebus kelesuan aktivitas ekonomi yang terjadi selama masa pandemi, bank bjb optimis pertumbuhan pinjaman pada tahun ini tetap akan positif. Hal ini didorong perbaikan daya beli dan pinjaman di sektor mikro, dan pertumbuhan pinjaman korporasi serta komersial yang tetap kuat,” ujar Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi dalam keterangannya, Selasa  (22/2/2022).

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, bank bjb bakal melakukan aksi korporasi dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Aksi rights issue akan menjadi sentimen positif bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (IDX Ticker:BJBR) untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit. Hal ini terkait dengan ekonomi yang menunjukkan tren positif di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

Lebih jauh Yuddy mengatakan, dalam rangka rights issue bank bjb sudah mendapatkan persetujuan dalam RUPS Tahunan pada 6 April 2021 dan akan dilakukan pada awal Maret 2022 dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 925 juta lembar saham seri B yang seluruhnya akan digunakan untuk menunjang ekspansi kredit Perseroan. Untuk nilai emisi serta harga pelaksanaan sendiri akan diumumkan kepada publik setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bank bjb merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang pertama kali melantai di bursa pada Juli 2010. Seperti kita ketahui, setiap tahunnya bank bjb rutin memberikan dividen kepada pemegang sahamnya, dimana pada tahun 2021 lalu membagikan total dividen sebesar 942 miliar rupiah atau Rp 95,74 per lembar saham. Untuk tahun 2022, bank bjb akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 30 Maret mendatang.

Yuddy melanjutkan, bank bjb sebagai bank yang telah teruji selama masa pandemi tentunya akan lebih siap untuk mengambil posisi yang lebih baik pada pertumbuhan ekonomi tahun ini. Diawali dengan permintaan akan konsumsi kebutuhan rumah tangga yang meningkat. Konsumsi pun tidak hanya terfokus untuk kebutuhan primer saja, namun juga terhadap kebutuhan lain seperti salah satu contohnya kebutuhan atas hunian. Masyarakat yang sebelumnya menunda keinginan untuk memiliki hunian akan mulai memikirkan untuk mengajukan KPR.

Kemudian, bank bjb juga intens dalam memenuhi kebutuhan permodalan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang saat ini sudah dapat dilakukan secara online melalui bjb Laku (Layanan Akses Kredit UMKM). “Bank bjb sebagai bank yang telah teruji selama masa pandemi, tentunya akan lebih siap untuk mengambil posisi yang lebih baik dari potensi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air,” imbuh Yuddy.