Rumah BUMN SIG Bantu Pengusaha Ini Raup Ratusan Juta Per Bulan

Loading

REMBANG (Independensi.com) – Sebagai salah satu ‘kepanjangan tangan’ pemerintah di bidang korporasi dan dunia usaha, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran strategis untuk turut membantu mengembangkan perekonomian masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh PT Semen Gresik, yang merupakan salah satu anak usaha dari Semen Indonesia Group (SIG), holding BUMN di sektor industri semen nasional. Melalui Rumah BUMN, Semen Gresik membina para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar wilayah operasional pabrik Rembang, yang merupakan salah satu unit produksi di bawah naungan SIG.

Salah satunya adalah Vera Damayanti, yang merupakan pemilik usaha kopi UD Cangkir di Kabupaten Rembang, yang telah menggeluti usaha di bidang kopi sejak tahun 1982 silam. “Alhamdulillah dengan pendampingan, pelatihan serta mentoring dari Tim Semen Gresik, kami sekarang sudah mampu meraup omzet hingga Rp180 juta per bulan, dan juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar,” ujar Vera, dalam keterangan resminya, Rabu (23/2). Menurut Vera, kini bisnisnya itu telah mampu memproduksi sedikitnya empat ton kopi jenis Robusta dan Arabica per bulan. Hasil produksi tersebut dipasarkan ke berbagai wilayah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, Kalimantan hingga Sumatera dengan melibatkan 300 reseller sebagai mitra penjualan.

Dalam kesempatan yang sama, Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyatakan bahwa UD Cangkir merupakan salah satu contoh wujud konkret dari komitmen perusahaan untuk turut berperan serta dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di sekitar wilayah operasional kerja SIG. Menurut Vita, pihaknya akan terus mendorong upaya UMKM untuk terus berkembang sehingga dapat membuka peluang lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi. “Di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, SIG memiliki tempat dan sarana untuk menunjang kegiatan UMKM, yaitu Rumah BUMN (RB) yang beroperasi sejak Agustus 2020 lalu. Rumah BUMN ini menjadi tempat para pelaku UMKM mengikuti pelatihan, pendampingan untuk proses perizinan. Selain itu juga sebagai tempat display produk, berjualan serta pusat oleh-oleh hasil UMKM binaan,” tegas Vita.