NasDem Berangkatkan Tim Ahli Kedelai dan Melon ke Bali

ABN NasDem Berangkatkan Tim Ahli Kedelai dan Melon ke Bali

Loading

JAKARTA (Independensi.com)- Akademi Bela Negara (ABN) NasDem memberangkatkan tim ahli kacang kedelai dan melon ke Bali guna melakukan pemantauan dan persiapan budidaya kedelai dan melon di Pulau Dewata.  Giat ini merupakan bagian dari membangun dan mengembangkan ekosistem pertanian di Indonesia.

 

Pelepasan program budidaya kedelai ke Bali tersebut berlangsung di Kampus ABN NasDem di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (30/3).

 

“Hari ini ABN NasDem bersama tim H. Ayep Zaki melepas tim untuk melaksanakan tugas memantau dan mempersiapkan budidaya kedelai yang kami lakukan. Sekarang sudah dilaksanakan percontohan di Kabupaten Jembrana, Bali dan kalau ini hasilnya bagus akan dilanjutkan di kabupaten lain yang ada di Bali,” kata Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, IGK Manila.

 

IGK Manila yang juga Sekretaris Majelis Tinggi DPP NasDem itu menambahkan nantinya tim ahli yang diberangkatkan ke Bali ini akan berhenti di Pekalongan, Jawa Tengah, untuk memberikan enam ribu bibit melon dan membuat percontohan budidaya kedelai di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

 

“Mudah-mudahan dalam perjalanan ini mereka diberikan keselamatan dalam menjalankan tugasnya di Bali dan Jawa Tengah yang bisa dilanjutkan untuk melaksanakan budidaya kedelai ini,” kata dia.

 

Pada kesempatan yang sama, tokoh penggerak ekonomi masyarakat yang juga Ketua Dewan Pakar NasDem Kabupaten Sukabumi, H. Ayep Zaki menerangkan bahwa tim yang diberangkatkan ke Bali berjumlah tiga orang. Mereka terdiri dari satu orang ahli kedelai, satu orang ahli jagung dan melon serta satu orang tim supporting.

 

“Ini satu project yang berkesinambungan dan terus menerus. Ini pilot project di Kabupaten Jembrana Bali,” ungkap Ayep.

 

Nantinya, tambah Ayep, selain akan berhenti di Pekalongan untuk memberikan bibit melon, akan juga menyerahkan bantuan berbentuk cangkul dari ABN NasDem kepada puluhan petani.

 

“Ini jadi bagian untuk membangun ekosistem di sektor pertanian. Jadi nantinya apabila berhasil kita akan kembangkan di seluruh wilayah Indonesia,” tambah dia.

 

Ayep Zaki menargetkan proses budidaya kedelai ini akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu program ini terbuka bagi semua petani yang berminat karena nantinya seluruh hasil produksinya akan dibeli NasDem

 

“Di mana saja berada, misalkan di Aceh tanam, kita beli hasilnya, di Papua tanam, kita juga beli karena memang ini merupakan satu komitmen kita dalam melakukan budidaya kedelai ini,” terang Ayep Zaki.

 

Ditegaskan Ayep, ini merupakan program budidaya mandiri tanpa APBN ataupun CSR (Corporate Social Responsibility). Pihaknya akan menggandeng perbankan, karena menurutnya, program ini akan melatih dan membimbing petani untuk memiliki kemampuan berproduksi yang banyak dan hasil produksinya akan dijual untuk kesejahteraan petani.

 

“Jaminan pupuk, bibit berkualitas dan hasil panen akan dibeli sudah kita siapkan. Tiga komponen ini yang akan mengkondisikan. Petani cukup mau diarahkan dan kita akan bersama para petani sampai Indonesia berswamsembada kedelai,” tutup Ayep Zaki.(*)