Eddy Lahengko, wartawan senior pemerhati sepakbola

Garuda Muda Menatap Medali Perunggu

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Pertandingan final cabang sepak bola SEA Games  digelar dalam beberapa jam ke depan. Tim Indonesia akan bertarung habis-habisan merebut posisi tiga alias merebut perunggu.

Kondisi Timnas Garuda Muda  Indonesia saat ini  sedang dalam keadaan memprihatinkan,  baik secara psikologis, mental dan kebugaran pemain.

Menyusul tiga kartu merah terhadap tiga pemain kunci dan kurang fitnya beberapa pemain setelah bertarung di semi final yang menegangkan menghadapi Thailand, Kamis lalu (19/5/2022) yang dimenangkan Thailand 1-0 melalui gol perpanjangan waktu.

Kini, atau nanti petang (22/5/2022) , Garuda Muda yang dalam kondisi  kurang sempurna untuk mengepakan sayapnya menatap medali perunggu menghadapi Malaysia yang di semi final dikalahkan tuan rumah Vietnam 0-1 melalui perpanjangan waktu juga, pada SEA Games ke 31 ini.

Sementara di partai puncak nanti Malam tuan rumah Vietnam ditantang Thailand. Apakah Vietnam bisa mempertahankan gelar juara atau medali emasnya berpindah ke Thailand?

Yang jelas partai final ini sudah antiklimas, dan pertarungan diperkirakan kurang begitu menarik karena para pemain dua tim sudah kurang bugar akibat tenaga pemain terkuras di semi final.

Dalam selang istirahat waktu 3 hari, masih kurang untuk memulihkan kebugaran para pemain bertarung di partai puncak ini, permainan terbaik sulit diharapkan, karena tenaga mereka sudah terkuras di partai semi final yang semua melalui perpanjangan waktu.

Jadi penampilan terbaik yang diharapkan bakal kurang maksimal kalau boleh disebut, partai final ini sudah antiklimas.

Dalam berebut medali perunggu melawan Malaysia, bisa bisa harapan Pelatih kaliber Dunia, asal Korsel, Shin Tae Yong untuk membawa pulang medali ke Tanah Air akan lenyap alias terkubur, jika kondisi mental dan psikologis belum pulih.

Ditambah pula pemain sayap potensial, Egy Maulana Vikri masih dilanda cedera, dan diragukan untuk tampil. Begitu pula pemain2 lainnya ada yang cedera meskipun tidak separah Egy.

Faktor kelelahan ini yang saat ini dialami para pemain Indonesia baik secara phisik maupun secara mental.

Namun faktor ini jika bisa diatasi oleh Rizky Ridho dkk bukan tidak mungkin menaklukan Malaysia, meskipun tampil tanpa pemain kunci, Rachmat Irianto di jantung pertahanan dan Ricky Kambuaya di lini tengah serta Firza Andika akibat kartu merah di semi final.

Namun sektor pertahanan masih ada Asnawi Mangkualam, yang sudah bisa main akibat terkena akumulasi.

Sedang di lini tengah Saddil Ramdani bisa menggantikan peran ,Ricky Kambuaya untuk bahu membahu dengan March Klok, dibantu Marcelino Ferdinan.

Sektor depan ada Witan, pemain muda, Ronaldo Kwateh dan Ilham Rio Fahmi. Dibawah mistar , Ernando masih tetap dipercayakan, menghadapi gempuran Lukman Hakim dkk dari Malaysia.

Pertemuan Indonesia vs Malaysia ini adalah ulangan pertarungan SEA Games 2005 memperebutkan medali perunggu juga dimana timnas Indonesia dikalahkan 0-1 oleh Malaysia.

Usai dikalahkan Thailand di semi final, pelatih ShinTae Yong dalam konprensi pers mengatakan secara jujur kalau ia ragu ragu apakah bisa mempersiapkan tim untuk perebutan medali perunggu dengan baik atau tidak.

Namun ia berjanji mencoba mempersiapkan tim supaya bisa tampil lebih baik lagi melawan Malaysia.

“Kami akan mencoba dan tetap memberikan terbaik melawan  duel adu gengsi ini,” ujarnya

Tentu harapan Shin Tae Yong, menjadi harapan masyarakat Indonesia membawa pulang medali perunggu meskipun Garuda Muda sudah gagal memenuhi target medali emas.

Kata kuncinya untuk memenuhi harapan itu ada dalam diri pemain, yang utama melawan diri sendiri sehingga secara mental para pemain bisa bangkit dan secara psikologis melupakan peristiwa di semi final hujan kartu merah dan dll.

Serta dalam kondisi yang bugar sehingga para pemain bisa menjawab keraguan sang Arsitek tim.

Kalau hal ini bisa diatasi, maka permainan  individu dan secara tim di lapangan akan berkembang dan bisa mengatasi permainan pemain pemain Malaysia.

Dari sisi kebugaran, kedua tim kurang bugar karena tenaga pemain dua tim yang berlaga ini sudah terkuras di semi final. 

Namun Malaysia masih sedikit lebih baik dari faktor kondisi mental para pemainnya. Tapi bola itu bundar, kita berharap Timnas Indonesia  tetap bisa merebut perunggu.

(Eddy Lahengko)